Mohon tunggu...
Dimas Ulinnuha Sadewa
Dimas Ulinnuha Sadewa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implikasi Positif dan Negatif Media Konvergensi

15 April 2021   21:25 Diperbarui: 15 April 2021   21:58 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dimana konten media di produksi dalam bahasa komputer yang universal, sehingga dengan demikian mudah diadaptasikan untuk digunakan di media apapun.

3. Deregulasi pemerintah

Yang semakin memeri kelonggaran pada konglomerasi media untuk memiliki berbagai jenis media misalnya Stasiun TV, Radio, dan Surat kabar di pasar yang sama. Deregulasi ini mengizinkan perusahaan pembawa konten seperti pemasok TV kabel untuk menguasai penghasil konten (misalnya, saluran-saluran TV khusus).

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya tenaga kerja, administratif, dan material, serta boleh menggunakan konten media yang sama melintasi berbagai salura keluar keluar (outlet) media.

Gejala Konvergensi Media 

Hal ini terjadi di indonesia, contohnya yaitu MNC yang memiliki RCTI, GLOBAL TV, Radio Trijaya, Koran seputar indonesia, Indovision, dan Okezone.com, atau Group Bakrie yang memiliki ANTV dan TVONE. Setelah Orde Bau tumbang, stasiun-stasiun televisi baru ramai bermunculan. Hal ini sebagai akibat dari euforia demokratis. Pada waktu yang sama, korporasi-korporasi media mulai terbentuk. Menurut Satrio Arismunandar, sekarang ini telah terbentuk setidaknya 3 klompok korporasi media. 

Korporasi media pertama adalah PT Media Nusantara Citra, TBK (MNC) yang dimiliki oleh Harry Tanoesoedibjo yang membawahi RCTI (PT Rajawali Citra Televisi Indonesia), TPI (PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia), dan GLOBAL TV (PT Global Informasi Bermutu). 

Kelompok kedua berada di bawah PT Bakrie Brothers (Group Bakrie) yang dimiliki oleh Anindya N. Bakrie. Grup Bakrie ini membawahi ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi) yang kini berbagi saham dengan STAR TV (News Corp, menguasai saham 20%) dan Lativi yang sekarang telah berganti nama menjadi TV ONE. 

Kelompok ketiga adalah PT Trans Corpora (Group Para). Grup ini membawahi Trans TV (PT Televisi Transformasi Indonesia) dan Trans-7 (PT Duta Visual Nusantara Tivi tujuh).

konvegensi media yang terjadi di khawatirkan membawa sejumlah dampak negatif, tidak hanya pada perkembangan kelangsungan sistem media di indonesia, melainkan juga dampak pada isi atau konten yang disampaikan kepada masyarakat. pemerintah indonesia yang melihat akan potensi merugikan dari adanya konsentrasi suatu perusahaan mencoba mengitervnsi dngan menghadirkan sejumlah peraturan yang mengatur mengenai kepemilikan perusahaan namun pengusaha mampu melihat dan memanfaatkan celah-celah kebolongan dari regulasi yang ada untuk dapat membuat sejumlah strategi, termasuk strategi konsentrasi media guna memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. 

Konvergensi Media memiliki implikasi positif dan negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun