Balai desa adalah pusat kehidupan komunitas, tempat di mana keputusan penting diambil, acara-acara sosial diadakan, dan warga berkumpul untuk merayakan identitas bersama. Namun, banyak balai desa yang sudah kurang terawat dan tidak lagi memenuhi kebutuhan masyarakat modern baik itu dari segi fisik dan fungsi seperti yang terjadi pada Kantor Balai Desa Grajegan, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo.
Kantor balai desa ini sebenarnya masih bisa digunakan setiap harinya dengan baik dan aman, namun lambat laun kantor ini perlu direnovasi mengingat kondisi yang kurang akibat dulu pernah dilanda gempa yang membuat beberapa area bangunan miring dan sebagainya. Perangkat desa sebenarnya sudah memiliki rencana untuk merenovasi kantor ini namun masih ada kendala dalam biaya.
Oleh karena itu, Dimas Prasetyo yang merupakan mahasiswa arsitektur Universitas Diponegoro yang tengah melaksanakan kkn di Desa Grajegan berinisiatif memberikan ide rancangan desain kantor balai desa kepada perangkat desa.
Dimas memberikan pengusulan ide optimalisasi penataan dan potensi lahan Kantor Balai Desa Grajegan menjadi lebih baik dan optimal. Program rencana desain dipaparkan kepada perangkat desa dan meminta saran serta masukan terkait desain. Produk 3D desain perancangan berupa softfile dikirimkan kepada wakil perangkat desa.
Desain balai desa yang dioptimalkan diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Dengan desain yang lebih baik, diharapkan proses administrasi dan interaksi antara perangkat desa dengan masyarakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Selain itu, diharapkan juga penataan balai desa yang baru dapat menjadi simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI