Tempe Benguk Hidangan Khas Pelebur Rindu

Ketika sedang pergi ke desa hal yang paling berkesan dan menyenangkan adalah kulinernya, ya kuliner pedesaan memiliki citarasa yang khas dengan bumbu yang melimpah membuat rasa yang membuat lidah tak kuasa menolaknya. Tempe adalah makanan khas Indonesia yang fenomenal bahkan sampai mancanegara.

Dari berbagai macam olahan tempe yang telah saya rasakan, tempe "Kara Benguk" adalah yang paling berkesan di lidah rasanya dengan cita rasa dan tekstur yang khas membuatnya sulit untuk dilupakan apalagi kalau sudah menjadi olahan dan disajikan dengan keadaan hangat menambah citarasa dan kenikmatan yang tiada tara dengan perpaduan nasi hangat dan suguhan teh panas tempe benguk yang disulap menjadi tempe benguk bacem (sejenis masakan rebusan dengan gula aren) siap meluncur ke tenggorokan memanjakan lidah dan perut.

Tapi sayangnya makanan ini kurang tersorot oleh beberapa kalangan masyarakat bahkan hanya beberapa orang tertentu saja yang tau kenikmatan dari hidangan ini.

    Sebagai seorang yang memiliki rasa cinta tentang hal yang berkaian dengan kuliner membuat saya berpikir untuk mengekspos dan mengulik sedikit tentang "tempe benguk" tempe merupakan makanan fermentasi dengan ragi sedangkan benguk adalah sejenis kacang kara, berbeda dengan tempe kedelai tempe benguk lebih memiliki tekstur biji yang lebih besar. 

Kacang benguk memiliki nama latin Mucuna pruriens sejenis aneka kacang dan seperti kedelai. Mbah uti (nenek) saya bilang bahwa benguk yang diolah beliau tumbuh liar jadi beliau memanfaatkannya untuk membuat tempe benguk. Mungkin di beberapa daerah ada yang menanam benguk dan dimanfaatkan sebagai bahan olahan tempe.

 Dalam hati, saya memiliki sedikit pertanyaan apakah tempe benguk dapat menggantikan atau menyandingi tempe kedelai? Tempe benguk kan sebagian dari aset kuliner nusantara yang khas dan spesial, jadi mungkin lidah masyarakat akan cocok untuk menikmati tempe benguk sebagai pendamping nasi dan mungkin aka nada inovasi kuliner baru yang memanfaatkan benguk. 

Mungkin sedikit saja saya bercerita tentang kerinduan saya terhadap makanan ini, terimakasih karena sudah menyempatkan waktu untuk membaca tulisan yang kurang jelas ini.