Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Patrick Kluivert Bertanggung Jawab Atas Kegagalan Timnas Tembus Piala Dunia?

12 Oktober 2025   06:12 Diperbarui: 12 Oktober 2025   07:13 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patrick Kluivert Bertanggung Jawab Atas Kegagalan Timnas Tembus Piala Dunia?, Sumber foto: Kompas.com

Patrick Kluivert tampak sangat kecewa dan kesal ketika dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia ronde ke-4 timnya dikalahkan oleh Timnas Irak.

Ekspresi kekesalan Patrick Kluivert itu tertangkap setelah gol yang memang sangat menyesakkan dada itu bersarang di pojok kiri gawang Martin Paes.

Paes luput mengeblok tendangan mendatar yang cukup keras itu sehingga robeklah pertahanan timnas yang sudah dijaga selama ini.

Padahal, melihat permainan mereka sejak awal babak pertama, semua pasti akan setuju, bahwa kita memiliki harapan dan peluang besar untuk menang.

Jay Idzes dkk, berhasil mengepung dan menekan pemain Irak serta tidak memberikan ruang gerak bagi mereka untuk mengembangkan permainan cepat khas Irak.

Sepintas, saya seperti melihat pemain-pemain Eropa dan top dunia berlaga. Gaya permainan yang cepat dan taktis berhasil mereka wujudkan.

Timbul kemudian pertanyaan saya dan mungkin juga sebagian besar penonton, "Kenapa komposisi pemain dan strategi seperti ini tidak diterapkan saat melawan Arab Saudi?"

Andai saja, strategi yang sama ini diterapkan, bukan tidak mungkin peluang kita menembus babak piala dunia dapat terwujud!

Pemain-pemain yang jadi pilihan utama dalam pertandingan Minggu, (12/10/2025), dini hari WIB, terlihat sangat mendominasi pertandingan.

Hingga kemudian terjadi gol "apes" itu, sebelumnya kita semua masih merasa bahwa hasil akhirnya akan berpihak penuh kepada Timnas.

Penyesalan dan kekecewaan mendalam akan menjadi headlines para konten kreator serta juga di beragam media online.

Bahkan caci maki akan tampak di setiap status media sosial dan whatsApp, begitupun di setiap komentar yang membahas hasil pertandingan ini.

Pupus sudah harapan dan kebanggaan serta perjuangan mereka selama berbulan-bulan, begitupun penantian para pecinta sepak bola tanah air yang sudah bermimpi menyaksikan tim kesayangannya berlaga di piala dunia.

Dan fakta berbicara, kita belum layak untuk bersanding dengan tim-tim hebat dunia!

Namun, apakah hasil buruk ini benar-benar menjadi hal terburuk yang akan semakin membuat PSSI terpuruk?

Tentu tidak boleh!

PSSI harus berbenah dengan fokus pada pembinaan, bukan lagi ribut sendiri dengan urusan organisasi serta "mafia" sepak bola, yang bisa jadi "bermain" di dalam kegagalan timnas kali ini.

Bagi yang memahami situasi ini, mungkin akan sepakat dengan saya, meski terkesan ada nuansa ketidakterimaan subyektif yang sangat kental.

Olahraga di era saat ini bukan sekadar berbicara untuk menjaga kebugaran semata, namun ia telah menjadi sarana hiburan yang bisa meredakan stres akibat menjalani rutinitas kehidupan.

Rutinitas yang juga kerap terasa pahit karena adanya aneka kebijakan pemerintah ataupun sikap para pejabatnya, yang terkadang tidak sesuai dengan harapan dari masyarakat.

Dan hari ini, bisa jadi akan menjadi hari berduka dan kekesalan massal bagi orang Indonesia. Harusnya di akhir pekan ini mereka bisa menikmati dengan santai, tapi kekalahan ini pasti akan terus menganggu pikiran seluruh pecinta sepak bola di tanah air.

Membahas bagaimana yang tepat untuk pola pembinaan PSSI serta apakah tim pelatih ini layak dipertahankan atau langsung dipecat saja? rasanya akan menjadi pembahasan terus menerus, entah akan berhenti kapan.

Masih pantaskah kita berharap kondisi persepakbolaan pada khususnya serta olah raga di Indonesia pada umumnya akan semakin berprestasi di kancah dunia?

Atau kita tumpahkan segala kekesalan ini ke Patrick Kluivert dan timnya? Semua kembali lagi pada Anda.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun