Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demo di Indonesia: Siapa yang Paling Diuntungkan dan Peran Provokator

30 Agustus 2025   09:48 Diperbarui: 30 Agustus 2025   09:59 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demo di Indonesia: Siapa yang Paling Diuntungkan dan Peran Provokator, Sumber foto: ChatGPT

Provokator: Bayangan yang Selalu Ada

Fenomena provokator memperkuat dinamika ini. Dari 1998, 2019, 2020, hingga demo Agustus 2025, selalu muncul kelompok tak dikenal yang memicu kerusuhan. 

Perusakan fasilitas umum, pembakaran ban, hingga bentrok dengan aparat sering kali dilakukan oleh orang yang bukan bagian dari massa utama.

Bedanya dengan pendemo murni jelas. Pendemo fokus pada orasi dan tuntutan, provokator sibuk menciptakan chaos. 

Pendemo datang dengan kelompok dan atribut, provokator sering muncul dengan wajah tertutup tanpa identitas. Pendemo patuh pada korlap, provokator justru melawan arahan.

Dampak Provokasi terhadap "Siapa yang Untung"

Kehadiran provokator membuat keuntungan jadi bergeser.

  • Rakyat yang awalnya punya suara jelas jadi dirugikan karena dicap perusuh.

  • Pemerintah bisa memetik legitimasi untuk menertibkan massa.

  • Kelompok politik bisa menggunakan kericuhan untuk memainkan narasi mereka.

Pada akhirnya, yang rugi paling besar adalah masyarakat sipil yang turun dengan niat murni. Mereka kehilangan panggung, sementara isu yang diperjuangkan tenggelam di balik headline tentang kaca pecah dan api di jalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun