Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Passion Harus Kita Ikuti? Waspadalah, Jangan Asal Ikut dan Menjalaninya. Bahaya!

21 Juli 2025   13:26 Diperbarui: 21 Juli 2025   13:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passion Harus Kita Ikuti? Waspadalah, Jangan Asal Ikut dan Menjalaninya. Bahaya! Sumber foto: ChatGPT

Kalimat "follow your passion" seakan jadi mantra di beberapa dekade dari era generasi saat ini.

Dari TikTok sampai seminar motivasi, dari kampus hingga media sosial, semua seolah sepakat bahwa mengejar passion adalah kunci menuju kehidupan ideal: bahagia, bebas, dan bermakna.

Tapi, benarkah semudah itu?

Sebaliknya, sejumlah riset dan pengamatan menunjukkan bahwa dorongan membabi buta mengejar passion justru bisa menjerumuskan. 

Tidak semua passion layak dikejar sebagai karier. Bahkan, sering kali, ia hanya ilusi yang dibungkus kata-kata manis dan semangat semu.

Ini fakta-fakta yang harus dicermati menyangkut passion: 

1. Passion Tak Selalu Bisa Menghidupi

Dikutip dari penelitian Erin A. Cech dalam bukunya The Trouble with Passion, dorongan untuk mengejar passion justru memperkuat ketimpangan sosial. 

Mereka yang berasal dari keluarga mapan lebih mungkin mengambil risiko demi passion, sementara yang lain harus mengutamakan stabilitas ekonomi.

Fenomena ini sering terlihat dalam dunia seni, musik, atau penulisan. Banyak orang yang dengan penuh semangat menekuni passion-nya, tapi akhirnya terjebak dalam pekerjaan tanpa jaminan finansial. Dan inilah yang saya jalani sekarang.

2. Passion Dijadikan Alat Eksploitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun