Kenaikan biaya hidup atau rising cost of living kini jadi tantangan global, apalagi dengan semakin meruncingnya konflik Israel-Iran yang bukan tidak mungkin dapat berimbas hingga ke sini.
Namun mungkinkah kita mengantisipasi rising cost of living dengan kondisi yang dirasakan kian sulit dan merata ini?
Menurut laporan Bank Dunia yang dikutip dari Kompas.com, tekanan inflasi yang tinggi dan melemahnya daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya angka kemiskinan baru di Indonesia.
Bahkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, garis kemiskinan meningkat menjadi Rp578.000 per kapita per bulan, naik dibanding tahun sebelumnya. Ini cerminan bahwa pengeluaran minimum untuk kebutuhan dasar juga ikut naik.
Mau tidak mau, kita harus belajar bertahan tanpa harus mengorbankan masa depan.
Berikut lima langkah strategis untuk menghadapi rising cost of living, yang bukan hanya realistis, tapi juga berkelanjutan.
1. Audit Keuangan Pribadi Secara Berkala
Langkah ini sering disepelekan, tapi justru paling penting.
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pencatatan keuangan adalah pondasi utama dalam membangun kestabilan finansial keluarga.
Dengan mencatat semua pengeluaran, kamu bisa tahu mana pengeluaran wajib, mana yang bisa ditekan, dan mana yang sebaiknya dihilangkan.
Tanpa audit pribadi, keuangan kita rawan bocor tanpa terasa.