Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor

Jangan Zalimi Koruptor, Mereka Juga Punya Hati Nurani (Katanya)

5 Juni 2025   06:22 Diperbarui: 5 Juni 2025   06:30 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lho, jadi kalau maling sendal dihukum, itu urusan personal. Tapi kalau maling duit rakyat triliunan, itu salah budaya? 

Apa nanti polisi juga bakal bilang ke maling motor, "Kami nggak mau tangkap kamu. Ini salah budaya tetangga kamu yang nggak ngajarin nilai hidup."

Mereka Sudah Menderita, Katanya

Ada juga yang bilang, "Koruptor itu sudah dihukum sosial, jangan ditambah hukuman berat."
Iya ya, kasihan juga. 

Sudah malu di TV, handphonenya disita, saldo cuma sisa 27 miliar. Gimana hidup? Gimana beli cat litter buat kucing persia impor?

Padahal rakyat yang mereka korupsi itu hidupnya udah kayak level Survivor, nyari makan di tumpukan sampah, bayar BPJS telat, anaknya putus sekolah. 

Tapi eh, kita malah disuruh empati ke orang yang ngegas uang bansos?

Kalo bisa, sekalian aja dibikinin reality show:
"Koruptor Menjerit", Episode 1: Susahnya Hidup di Sel Ber-AC"

Jangan-jangan...

Tapi pertanyaannya satu: kenapa ya yang paling keras ngomong "jangan zalimi koruptor" itu biasanya bukan aktivis, bukan akademisi, tapi... pejabat juga? 

Yang kalau dicek, jejak digitalnya... hmm, lebih kotor dari lap pel basah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun