Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengubah Perilaku Membuang Sampah: Dimulai dari Sekolah, Bukan Hanya dengan Tempat Sampah

27 April 2025   20:27 Diperbarui: 27 April 2025   20:27 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengubah Perilaku Membuang Sampah: Dimulai dari Sekolah, Bukan Hanya dengan Tempat Sampah, Foto: dok pribadi

Serta praktek sederhana seperti memilah sampah dan membuat kerajinan tangan dari barang bekas.

Ketika siswa melanjutkan ke jenjang SMP, pendekatan edukasinya perlu ditingkatkan. 

Remaja membutuhkan alasan kuat untuk peduli, bukan sekadar perintah. 

Maka, konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) bisa diajarkan dengan lebih dalam, termasuk dampak dari jejak karbon akibat sampah. 

Selain itu, mereka bisa diajak untuk membuat proyek kecil seperti kampanye "Hari Tanpa Sampah" di sekolah atau lomba membuat poster kampanye lingkungan.

Masuk ke tingkat SMK dan SMA, edukasi tentang sampah bisa dikaitkan dengan inovasi dan kewirausahaan. 

Mengutip dari program-program komunitas lingkungan seperti Greeneration Foundation, remaja SMA sudah mulai bisa diajak berpikir kreatif.

Misalnya dengan membuat produk dari bahan daur ulang, mengelola bank sampah di lingkungan sekolah, bahkan merancang program sosial untuk mengedukasi masyarakat sekitar. 

Ini bukan hanya soal teori, tapi soal menciptakan pengalaman nyata yang membentuk karakter peduli lingkungan.

Agar efektif, materi tentang sampah ini perlu diintegrasikan ke beberapa mata pelajaran. 

Di PPKn, misalnya, bisa dimasukkan dalam bahasan tentang hak dan kewajiban warga negara dalam menjaga lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun