Assassin's Creed Shadows telah menjadi topik trending di kalangan gamer akhir-akhir ini. Bukan karena hype, melainkan berbagai kontroversi terkait budaya dan sejarah Jepang. Meski begitu, Ubisoft mengumumkan game action RPG stealth besutannya itu telah mencapai 2 juta pemain dalam tiga hari pertama.
Meski Tersandung Kontroversi, Assassin's Creed Shadows Sudah Capai 2 Juta Pemain
2 MILLION PLAYERS!
We're thrilled to celebrate this incredible milestone!
Assassin's Creed Shadows has now surpassed the launches of AC Origins and Odyssey. Thank you for joining the journey in Feudal Japan! #AssassinsCreedShadows pic.twitter.com/a6YezXNtYI--- Assassin's Creed (@assassinscreed) March 22, 2025
Ubisoft mengumumkannya melalui laman X. Pihaknya memastikan AC Shadows telah menyusul angka pemain Origins dan Odyssey saat peluncuran.
Namun, publisher asal Prancis itu masih belum mengungkap angka penjualan secara keseluruhan. Tentu ini menjadi faktor penting untuk menentukan apakah game tersebut sukses atau tidak.
Padahal, publik telah menilai AC Shadows menjadi penentu nasib Ubisoft. Pasalnya, Ubisoft telah dilanda kegagalan pada tahun 2024 dengan Skull and Bones, Star Wars Outlaws, dan XDefiant.
Sementara itu, Shadows menjadi entri terbaru Assassin's Creed pertama yang ikut rilis di Steam. Hal ini menyusul keputusan Ubisoft untuk tidak hanya merilis game teranyarnya di Ubisoft Connect dan Epic Games Store untuk PC.
Menariknya, kritikus dan jurnalis telah memberi komentar positif terhadap Shadows. Di Metacritic, Metascore-nya mencapai 81 untuk versi PS5 dan 85 untuk versi Xbox Series X|S. Mayoritas dari kritikus mengaku game berlatarkan di Jepang feudal itu berhasil menghadirkan karakter dan open world yang memorable. Bahkan, VGC mengaku entri ini merupakan game terbaik franchise dalam 10 tahun terakhir.