Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kreativitas dan Simpati, 1000 Meja untuk Anak Negeri

20 Februari 2019   20:09 Diperbarui: 20 Februari 2019   20:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana melukis meja; 1000 meja untuk anak negeri (dok.pri)

Si kecil gemar sekali berkarya di dinding. Karya 'masterpiece'-nya mendapat beragam tanggapan. Ada yang memarahinya, ada pula yang membiarkannya. Karyanya sering kita jumpai di dinding-dinding rumah tetangga, kerabat maupun sahabat yang memiliki anak usia kurang dari 3 tahun. Saya sendiri memiliki satu orang 'maestro kecil' di rumah.

Dikutip dari laman Kompas.com, alasan kenapa anak-anak gemar menggambar di dinding dipaparkan oleh seorang psikolog bernama Tubagus Amin Fa, S.Psi., CTL., CH., CHt., Cl:

"Anak-anak lebih asyik saat menggambar di dinding. Kenapa? Karena saat menggambar di dinding, mereka (merasa) ikut terlibat di dalam kisah yang mereka gambarkan. Melalui bidang yang luas, mereka lebih bebas menggambar dan masuk ke dalamnya."

Melarang Bukanlah Solusi Terbaik

Menggambar di dinding memberi posisi yang lebih nyaman, karena memungkinkan si anak mengontrol tangan dan mata dengan lebih baik. Maka dari itu, menggambar menjadi jauh lebih menyenangkan baginya.

Acap kali orang tua merasa jengkel dengan si anak, karena ulah menggambar di dinding rumah. Orang tua pun ada yang beranggapan bahwa si anak tersebut merusak dinding, dengan kata lain vandalisme. 

Kekhawatiran yang terjadi adalah vandalisme tersebut akan berlanjut hingga ia berusia remaja. Melarang, bahkan memarahi si anak bukanlah solusi yang tepat. Terlebih melarang dan memarahi tanpa memberikan penjelasan.

Fasilitasi Ruang Berekspresi

Coretan di dinding bisa Anda kurangi dengan cara melapisi dinding dengan media lain---kertas, misal. Selain si anak tetap bisa menggambar 'di dinding', dinding Anda terminimalisir dari coretan-coretan sang 'maestro kecil'. Ganti segera kertas pelapis dinding jika ruang gambarnya mulai menipis.

Lalu, bagaimana ketika ia berusia remaja? Kembali kekhawatiran akan vandalisme di usia remaja. Kebosanan merupakan salah satu pemicu dari vandalisme. Agar anak-anak muda tidak tergerak melakukan vandalisme, dorong dan berikan tempat atau kegiatan alternatif lainnya yang aman dan tidak merusak objek milik orang lain.

Melukis di Ruang Terbuka Bersama-sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun