Mohon tunggu...
Dimas Andi Shadewo
Dimas Andi Shadewo Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Sastra Indonesia UI. Pendiri, pemilik, pengelola, dan editor http://dimasallstar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Doctor Strange: Terobosan Segar dalam Jagat Marvel Cinematic Universe

8 November 2016   22:35 Diperbarui: 8 November 2016   22:56 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Doctor Strange (sumber: Marvel Cinematic Universe Wikia

Marvel kembali menunjukkan eksistensinya dalam industri perfilman Hollywood. Kali ini, kehadiran Doctor Strange di layar lebar membuat jajaran pahlawan super dalam franchise Marvel Cinematic Universe (MCU) bertambah.

Sebelumnya, Marvel telah sukses memperkenalkan sosok-sosok seperti Iron Man, Hulk, Captain America, Black Widow, hingga Thor. Mereka semua pernah bergabung menjadi satu guna menghadapi musuh bersama. Di sisi lain, sebagian dari mereka pun bahkan pernah terpecah-belah karena perbedaan paham dan terhasut pihak lain.

Meski begitu, tidak mungkin Marvel terus-terusan menyajikan cerita dengan tokoh yang itu-itu saja. Dengan jumlah tokoh pahlawan super mencapai ribuan di dalam komik, tentu masih banyak tokoh yang belum mereka kenalkan ke publik.

Maka dari itu, tidak ada alasan bagi Marvel untuk kehabisan ide dalam mengadaptasikan tokoh-tokoh tersebut ke layar lebar dengan nuansa yang lebih segar. Tujuannya agar para penggemarnya tidak jenuh dan bosan.

Sejauh ini, Marvel telah sukses melakukan hal tersebut. Tokoh-tokoh dalam Guardians of the Galaxy dan Ant-Man yang sebelumnya kurang dikenal publik,  kini menjadi populer di kalangan penggemar setelah diadaptasi ke dalam film.

Lantas, bagaimana dengan Doctor Strange?

Sebenarnya, formula cerita yang dibawa oleh Scott Derrickson selaku sutradara cukup sederhana. Bahkan jika diperhatikan, kisah Doctor Strange sekilas mirip dengan kisah pada film Iron Man pertama tahun 2008 silam.

Seperti yang diketahui, Doctor Strange dan Tony Stark sama-sama memiliki sifat angkuh dan ego yang kelewat tinggi karena keahliannya masing-masing.  Doctor Strange sebagai seorang dokter ahli bedah terkenal di New York, sedangkan Tony Stark sebagai ilmuwan jenius sekaligus pemilik perusahaan senjata.

Mereka pun sempat mengalami periode kelam dalam hidupnya. Tony Stark terluka saat diculik oleh sekelompok teroris. Ia kemudian memasang semacam reaktor berukuran mini untuk menstabilkan jantungnya. Ia juga memutuskan untuk berhenti menjadi pengusaha senjata lalu mulai membuat baju besi untuk dirinya sebagai upaya melindungi dunia.

Sementara itu, Doctor Strange terlibat dalam kecelakaan fatal yang membuat tangannya cedera parah. Imbasnya, ia terpaksa berhenti berkarir sebagai dokter. Selanjutnya, ia pergi ke Nepal setelah berbagai macam cara pengobatan medis ala Barat gagal menyembuhkannya.

Di sana, Doctor Strange bertemu dengan The Ancient One yang memberikan pandangan baru dalam hidupnya. Setelah itu, dengan dibantu Baron Mordo, Doctor Strange mulai mempelajari ilmu sihir. Ia pun kemudian menjadi seorang penyihir dan mesti berhadapan dengan segala konsekuensinya.

Seperti itulah inti ceritanya. Tampak sederhana, bahkan cenderung tidak ada hal baru yang ditawarkan. Tapi itu dari segi isi cerita.

Untuk eksekusi ceritanya sendiri, Scott Derrickson cukup terampil dalam mengemas kisah Doctor Strange dengan transisi alur yang cenderung cepat, namun tidak sampai memusingkan penontonnya. Tidak ketinggalan, bumbu-bumbu humor masih tetap terselipkan di dalam cerita.

Selain itu, perlu dipahami, melalui film Doctor Strange, Marvel sebenarnya ingin menawarkan konsep pahlawan super dengan kemampuan yang belum pernah ada pada film-film sebelumnya.

Publik mungkin sudah terlalu sering melihat pahlawan super yang bergantung pada kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Pun sama halnya dengan pahlawan super yang memang sejak lahir sudah memiliki kekuatan ala dewa.

Nah, Doctor Strange ini menawarkan sudut pandang baru dalam dunia film bertema pahlawan super. Sang Mister Doctor memiliki kekuatan super yang berasal dari ilmu sihir, sesuatu yang dianggap bertentangan dengan hukum alam dan logika. 

Marvel juga memperkenalkan konsep dunia multidimensi melalui film Doctor Strange yang belum pernah muncul dalam film-film sebelumnya.

Dunia multidimensi ini digambarkan seperti dunia cermin yang penuh dengan kebalikan dari realitas yang ada pada dunia nyata. Singkatnya, segala macam kemungkinan dapat terjadi di dalam dunia tersebut.

Tidak heran apabila penonton akan disuguhkan oleh aksi para penyihir yang mampu berpindah tempat dengan portal antar dimensi, berjalan secara vertikal, hingga mengutak-atik bentuk bangunan di sekitarnya dengan begitu mudah.

Ajaib sekaligus tidak masuk akal memang, namun beginilah yang terjadi.

Hebatnya, semua hal itu digambarkan secara matang dengan dibalut oleh penggunaan efek CGI yang detail, padat, penuh warna, dan sesuai pada porsinya. Hasilnya, mata penonton akan dimanjakan oleh bentuk-bentuk visual yang menakjubkan.

Sementara itu, terkait penampilan jajaran pemainnya, harus diakui bahwa pemilihan aktor dan aktris dengan nama besar sangat membantu Scott Derrickson dalam membangun cerita.

Benedict Cumberbatch berhasil menampilkan performa apik kala membawakan karakter Doctor Strange yang cerdas dan angkuh, namun tetap memiliki rasa humoris.

Rachel McAdams pun mampu memerankan karakter Christine Palmer dengan baik. Chemistry-nya sebagai kekasih sekaligus rekan kerja Doctor Strange tampak terlihat jelas, meski durasi akting Christine Palmer tidak terlalu besar.

Kredit khusus diberikan pada Tilda Swinton. Karakter The Ancient One yang tampak bersahaja namun penuh teka-teki mampu diperankan dengan baik olehnya.

Kehadiran Baron Mordo yang diperankan oleh Chiwetel Ejiofor pun berpengaruh besar terhadap jalannya cerita. Pun demikian dengan Benedict Wong yang berperan sebagai Wong. Karakternya beberapa kali mampu memberikan suasana cair sepanjang film berlangsung.

Sayangnya, sosok Kaecilius yang diperankan oleh Mads Mikelsen kurang mendapat ruang untuk pengembangan karakternya. Padahal, kualitas akting sang aktor tidaklah buruk dalam film ini. Alhasil, karakter sang villain pun mudah dilupakan oleh penonton.

Pada akhirnya, meski memuat formula cerita yang sudah umum sehingga mengurangi aspek kebaruan, sang sutradara masih mampu menarasikan apa yang ada pada Doctor Strange dengan apik dan menghibur. Cerita yang telah terbangun kemudian disajikan dengan efek visual nan spektakuler yang memang menjadi “jualan” utama dalam film ini.

Tujuan Marvel pun tidak hanya sekadar memperkenalkan sosok Doctor Strange yang kelak berpengaruh besar terhadap kesinambungan cerita MCU semata. Lebih dari itu.

Dengan membawa konsep dunia multidimensi dan nuansa sihir yang tergolong baru untuk film sejenisnya, Doctor Strange merupakan suatu terobosan yang menyegarkan dari Marvel sebagai salah satu produsen film-film Hollywood bertema pahlawan super.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun