Mohon tunggu...
Muh DimasAji
Muh DimasAji Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Muhammad Dimas Aji Pamungkas, Karyawan swasta yang bergerak dibidang telekomunkasi Indosat Ooredoo Hutchison

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Identitas Pribadi dan Informasi Tidak Valid di Tengah Pandemi

5 Mei 2020   19:00 Diperbarui: 5 Mei 2020   20:02 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Identitas merupakan sebuah data diri yang mengipretasikan seseorang dengan informasi personal seperti nama, alamat, dan yang lainya. Dalam era internet seseorang dapat mengakses data diri orang lain melalui internet, yang paling dasar adalah dengan mencari informasi data orang lain melalui akun media sosialnya. 

Tidak hanya data diri yang bisa didapat tapi juga semua tentang kegiatannya dalam bermedia sosial, menuju tingkat selanjutnya orang bisa mengambil data orang lebih dalam dengan cara meretas akun pribadi orang lain yang sering kita sebut hacking, dengan cara ini seseorang dapat mengetahui tetang informasi yang lebih dalam samapai hal yang lebih rahasia lagi. 

Bukan hal mustahil di era internet ini mendapatkan informasi seseorang tanpa harus bertanya langsung pada orangnya, maka dari itu kita diharapkan agar tidak sembarang memberikan informasi pribadi kita kepada internet.

Karena keresahan inilah akhirnya pemerintah membuat perundang-undangan untuk mengendalikan penyalahgunaan terhadap media internet, agar menjadi landasan hukum terhadap para pelaku kriminal yang menggunakan media ini.

Dengan landasan hukum yang telah dibuat oleh pemerintah tentu ini akan menjadi kontrol masyarakat mengenai etika ber internet agar tidak sembarangan menggunakanya untuk menuju kearah tindakan kriminal.

Begitu pula terhadap penyebaran informasi masal yang menggunakan internet seperti berita online yang harus lebih memperhatikan etika ber internet agar tidak membuat keresahan terhadap masyarakat luas. 

Karena dengan kemudahan tekhnologi sekarang semua dapat diakses dengan cepat dan lebih mudah, dengan begitu berita yang melalui media internet tidak serumit media cetak yang harus melalui tahapan tahapan agar layak dan akan dicetak dilembar kertas berita.

Namun, dengan kemudahan ini tentu sebuah perusahaan media harus tetap memegang teguh terhadap etika jurnalistik yang sudah ada. Bukan serta merta menyebarkan informasi yang tidak valid atau tidak sesuai dengan apa yang terjadi yang disebut istilah sekarang yaitu hoaks.

Beragam permasalahan yang terjadi di lnternet harusnya memberi peringatan terhadap kita setiap individu agar tidak lalai dalam menggunakanya atau bertindak seenaknya, karena di media ini semua akan terekam jelas dan abadi meski dalam akun atau media penyimpanan kita sudah kita hapus. 

Maka dari itu etika dalam dunia nyata juga harus kita terapkan dalam berperilaku di dalam dunia maya, untuk menyeimbangkan tindakan kita dalam kedua dunia tersebut.

Akan tetapi ada juga yang menggunakan media internet ini untuk menciptakan kepribadian baru atau memunculkan kepribadian sesungguhnya yang tidak memliki kontrol masyarakat karena dalam dunia maya tidak ada pak Rt yang menegur agar tidak bertindak yang seenaknya, khususnya pada kasus ini di salah satu fasilitas internet yaitu media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun