Abstrak
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan, strategi pemasaran, inovasi produk, serta dampak sosial dan lingkungan dari UMKM Pisang Goreng/Keju di Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi lapangan, kuesioner sederhana kepada konsumen, dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UMKM ini memiliki potensi besar untuk berkembang berkat tingginya permintaan pasar, dukungan inovasi produk seperti frozen banana dan kemasan modern, serta pemanfaatan pemasaran digital melalui media sosial dan platform pesan-antar. Namun, pengelolaan usaha masih sederhana dan minim pencatatan keuangan, sedangkan pengelolaan limbah minyak goreng dan kemasan plastik perlu ditingkatkan untuk keberlanjutan usaha. Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi inovasi produk, strategi pemasaran yang adaptif, dan pengelolaan usaha yang profesional menjadi kunci keberhasilan UMKM kuliner di era modern.
Kata Kunci:Â UMKM, Pisang Goreng, Pemasaran Digital, Inovasi Produk, Dampak Sosial.
Pendahuluan
UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha yang memenuhi kriteria tertentu dalam kekayaan bersih dan hasil penjualan tahunan. Data Kementerian Koperasi dan UKM (2023) menunjukkan bahwa UMKM menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% tenaga kerja, menjadikannya sektor penting bagi pemerataan kesejahteraan ekonomi.
Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat, sektor kuliner tetap memiliki daya tarik tinggi karena dekat dengan kebutuhan pokok dan budaya konsumsi masyarakat Indonesia. Salah satu produk kuliner yang memiliki potensi besar adalah pisang goreng, terutama dengan tambahan inovasi seperti topping keju, cokelat, oreo, matcha, hingga varian modern lainnya. Produk ini disukai karena cita rasa yang familiar, harga yang terjangkau, bahan baku yang mudah diperoleh, serta fleksibilitas tinggi untuk beradaptasi dengan tren pasar.
UMKM Pisang Goreng/Keju di Banjarmasin menjadi contoh nyata peran usaha mikro dalam mendukung perekonomian lokal. Melalui pemanfaatan media sosial dan platform pesan-antar seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood, pelaku usaha berhasil memperluas jangkauan pemasaran dan memenuhi kebutuhan camilan masyarakat urban. Namun, mereka masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan modal, pengelolaan usaha yang sederhana, dan kesadaran lingkungan yang masih rendah.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami lebih dalam mengenai profil, strategi pemasaran, inovasi, dan dampak UMKM Pisang Goreng/Keju terhadap masyarakat serta lingkungan di Banjarmasin.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian berada di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, yang merupakan pusat pertumbuhan UMKM kuliner di daerah tersebut. Penelitian dilaksanakan pada September–Oktober 2025.
Subjek penelitian meliputi pemilik dan pengelola UMKM Pisang Goreng/Keju, serta sejumlah konsumen yang membeli produk mereka.
Objek penelitian mencakup profil usaha, strategi pemasaran, inovasi produk, dan dampak sosial serta lingkungan dari UMKM tersebut.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Wawancara mendalam dengan pemilik usaha untuk mengetahui sejarah, pengelolaan, strategi pemasaran, dan inovasi produk.
2. Observasi lapangan untuk mengamati proses produksi, kebersihan, kemasan, dan interaksi dengan konsumen.
3. Kuesioner sederhana kepada konsumen untuk menilai kepuasan terhadap rasa, harga, dan pelayanan.
4. Dokumentasi berupa foto, data penjualan, dan catatan lapangan.
Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diuji melalui triangulasi sumber dan metode untuk memastikan keakuratan informasi.
Hasil dan Pembahasan
Profil Usaha
UMKM Pisang Goreng/Keju di Banjarmasin berdiri sejak tahun 2021 dengan skala mikro yang dikelola keluarga dan memiliki tenaga kerja 2–3 orang. Produk utama adalah pisang goreng crispy dengan aneka topping, baik klasik (keju, cokelat, susu) maupun modern (matcha, tiramisu, red velvet, oreo). Harga produk berkisar Rp5.000–Rp12.000, sehingga terjangkau bagi masyarakat.
Pemasaran dilakukan di lokasi-lokasi strategis seperti kampus, sekolah, pusat keramaian, dan juga melalui platform digital seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Kehadiran pemasaran digital membantu usaha ini menjangkau konsumen yang lebih luas.
Strategi Pengelolaan dan Pemasaran
Pengelolaan usaha masih dilakukan secara sederhana tanpa adanya pencatatan keuangan yang terstruktur. Namun, pemilik usaha cukup adaptif dalam memanfaatkan media sosial (Instagram, TikTok) untuk promosi dan platform pesan-antar untuk meningkatkan akses penjualan.
Strategi pemasaran yang digunakan mencakup:
Promosi offline di lokasi strategis dan event lokal seperti bazar.
Promosi online melalui konten kreatif, kolaborasi dengan influencer lokal, promo bundling, diskon musiman, dan promo bebas ongkir.
Temuan ini mendukung teori Kotler & Keller (2017) yang menekankan bahwa pemasaran efektif adalah kunci keberhasilan usaha kecil.
Inovasi Produk
Inovasi menjadi faktor yang membedakan UMKM Pisang Goreng/Keju dengan pesaing. Beberapa inovasi yang dilakukan antara lain:
Pengembangan varian rasa kekinian seperti matcha, tiramisu, dan saus pedas manis.
Penggunaan kemasan modern berbahan ramah lingkungan yang higienis dan praktis.
Produk frozen banana yang mempermudah konsumen untuk menyimpan dan mengolah di rumah.
Produk bite size yang cocok sebagai camilan praktis saat bepergian.
Hasil ini selaras dengan pandangan Schumpeter (1934) yang menekankan pentingnya inovasi untuk meningkatkan nilai tambah produk.
Dampak Sosial dan Lingkungan
UMKM Pisang Goreng/Keju berkontribusi positif bagi masyarakat sekitar melalui:
Penyediaan lapangan kerja bagi 2–3 orang tenaga kerja lokal.
Penyediaan camilan dengan harga terjangkau.
Kontribusi pada peningkatan pendapatan keluarga.
Namun, aspek lingkungan seperti pengelolaan limbah minyak goreng dan kemasan plastik masih menjadi tantangan. Diperlukan penerapan prinsip green entrepreneurship untuk menjaga keberlanjutan usaha.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
UMKM Pisang Goreng/Keju memiliki potensi pertumbuhan yang baik karena produk yang digemari masyarakat dan pemasaran digital yang efektif.
Inovasi produk seperti frozen banana dan kemasan modern meningkatkan daya saing usaha.
Pengelolaan usaha masih sederhana dan memerlukan perbaikan dalam manajemen keuangan dan pengelolaan limbah.
Dampak sosial usaha ini positif bagi masyarakat sekitar meski skala usaha masih mikro.
Saran
Untuk Pelaku UMKM: meningkatkan profesionalitas usaha melalui pencatatan keuangan, inovasi produk berkelanjutan, dan penggunaan kemasan ramah lingkungan.
Untuk Pemerintah Daerah: memberikan pelatihan manajemen usaha, akses permodalan, dan pendampingan pemasaran digital.
Untuk Masyarakat: mendukung keberlanjutan UMKM dengan membeli produk lokal dan memberikan masukan yang konstruktif.
Untuk Peneliti Selanjutnya: melakukan penelitian kuantitatif untuk mengukur dampak ekonomi UMKM secara lebih rinci.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI