Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), sistem informasi telah menjadi elemen yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Dari penggunaan manual yang terbatas hingga sistem berbasis komputer dan internet yang canggih, evolusi sistem informasi dalam pendidikan telah memberikan dampak besar terhadap cara pengajaran dan pembelajaran dilakukan.
Menurut Nurohman (1970) Sistem Informasi Manajemen dalam bidang pendidikan menggabungkan sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, serta mengambil informasi yang mendukung pengambilan keputusan dalam dunia pendidikan. Data yang digunakan adalah data empiris yang dapat dijelaskan dan benar-benar ada. Kemajuan teknologi yang berpengaruh pada sistem informasi dalam pendidikan meliputi jaringan komputer dan teknologi internet, teknologi komputer client-server yang memungkinkan informasi tersimpan terpusat di server, serta teknologi penyimpanan seperti RAID yang dapat mencadangkan data ketika penyimpanan utama gagal. Selain itu, berbagai perangkat keras input dan output komputer, seperti pembaca barcode, absensi sidik jari, dan teknologi RFID yang digunakan di perpustakaan, juga mempengaruhi sistem ini. Integrasi komputer dan telekomunikasi, termasuk teknologi konferensi panggilan dan obrolan, serta perangkat lunak sumber terbuka dan komputasi awan, semakin memperkaya sistem informasi di dunia pendidikan.
A. Pencatatan Manual dan Pengelolaan Data
Sebelum adanya teknologi komputer, informasi siswa dan administrasi pendidikan lainnya dicatat secara manual. Setiap siswa memiliki berkas yang berisi catatan nilai, absensi, dan perkembangan akademiknya. Pengelolaan data ini dilakukan oleh staf administrasi yang harus memeriksa dan mengolah data secara manual. Buku catatan, laporan nilai, dan daftar hadir adalah dokumen yang harus diarsipkan dalam lemari atau ruang khusus. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga rawan terhadap kesalahan manusia.
Contohnya, saat mengolah nilai ujian atau tugas, petugas administrasi harus memeriksa setiap lembar ujian dan memasukkan data secara manual ke dalam buku besar. Hal ini bisa menyebabkan kesalahan perhitungan, penginputan data yang keliru, atau hilangnya dokumen-dokumen penting, yang akan berdampak pada kelancaran proses pendidikan dan pengambilan keputusan.
B. Terbatas Akses Informasi
Di era ini, informasi yang berkaitan dengan kemajuan siswa hanya dapat diakses oleh orang-orang yang terlibat langsung, seperti guru, staf administrasi, dan orang tua siswa. Komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua, misalnya, terbatas pada pertemuan tatap muka atau surat-menyurat yang dikirimkan ke rumah. Siswa dan orang tua tidak dapat dengan mudah mengakses data atau informasi terkait perkembangan akademik, absensi, atau kegiatan lainnya.
Penyampaian informasi mengenai kegiatan sekolah, pengumuman ujian, atau jadwal kegiatan juga dilakukan melalui papan pengumuman fisik yang ada di sekolah, yang mengharuskan orang tua dan siswa untuk datang langsung ke sekolah untuk memperoleh informasi tersebut. Dengan keterbatasan ini, sering kali informasi yang disampaikan tidak mencapai semua pihak dengan cepat dan tepat waktu.
C. Penyebaran Internet Di dunia pendidikan
Di awal 1990-an, akses internet mulai diperkenalkan di beberapa sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan lainnya. Meski pada awalnya internet masih terbatas pada beberapa institusi pendidikan besar dan pusat penelitian, seiring berjalannya waktu, semakin banyak sekolah yang mulai memasang sambungan internet, meskipun dengan biaya yang relatif tinggi. Di banyak negara maju, internet mulai dianggap sebagai alat yang krusial dalam pendidikan, sementara negaranegara berkembang mulai menyadari pentingnya akses internet untuk memajukan kualitas pendidikan.