Mohon tunggu...
Dimas Abi Permana
Dimas Abi Permana Mohon Tunggu... UIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi

Hobi saya adalah olahraga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Konsep Umum Tarekat

12 Oktober 2025   21:35 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarekat, secara etimologis berasal dari bahasa Arab arqah yang berarti "jalan", "cara", atau "metode", sedangkan secara istilah dalam tradisi tasawuf, tarekat merujuk pada jalan spiritual yang ditempuh seorang salik (penempuh) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan-amalan batin dan jasmani yang diawasi oleh seorang mursyid (guru rohani).

Dalam praktiknya, tarekat muncul sebagai manifestasi praktis dari tasawuf yaitu dari aspek ajaran kejiwaan Islam dengan mengintegrasikan unsur syariah (ibadah lahir) dan kebatinan (ibadah batin).  Sejarah membuktikan bahwa tarekat mulai berkembang sejak masa awal Islam dan semakin tertata ketika para sufi menyusun sistem spiritual dengan silsilah guru-murid yang bersambung hingga kepada Rasulullah SAW.

Salah satu karakteristik penting tarekat adalah adanya komponen struktural seperti mursyid, murid, ritual (dzikir, wirid, khalwat, muraqabah), serta adab murid terhadap guru.  Dalam pandangan Prof. Asep Usman Ismail, tarekat memiliki tujuh komponen utama, yaitu: mursyid, murid, talqin (pengajaran), baiat (ikrar kesetiaan), suluk (latihan spiritual), wirid/dzikir, dan adab.  Pilar-pilar tarekat juga sering disebut meliputi aspek seperti lapar (mengurangi konsumsi duniawi), uzlah (mengasingkan diri), berjaga (mengurangi tidur), dan sedikit bicara, sebagai bentuk upaya pengendalian diri dan penyucian jiwa.

Tujuan utama dari tarekat adalah menyucikan jiwa (tazkiyah al-nafs), menundukkan hawa nafsu, menguatkan kesadaran spiritual (mu'rifah), dan akhirnya mencapai kedekatan atau wushl kepada Allah SWT.  Dalam kesejalanannya, tarekat telah berkontribusi secara signifikan dalam pembentukan moral masyarakat, penyebaran Islam di berbagai wilayah, serta membangun komunitas rohani yang memupuk kepedulian sosial dan bimbingan spiritual.

Namun demikian, tidak semua praktek yang mengatasnamakan tarekat diterima sebagai tarekat yang sah (mu'tabarah). Suatu tarekat disebut mu'tabarah jika ajarannya tetap berakar pada Al-Qur'an dan Sunnah, memiliki sanad (rantai guru yang jelas), serta tidak menyimpang ke praktik-praktik yang bertentangan dengan syariat.  Dengan demikian, dalam era modern, tarekat tetap relevan sebagai jalan spiritual yang dapat memberi keseimbangan antara eksistensi materi dan jiwa, selama dikontrol dan diinternalisasi dalam kerangka akidah dan syariat Islam.

Sumber

https://www.harakatuna.com/mengenal-makna-tarekat-dalam-tasawuf.html

Qoriah A. Siregar, Tasawuf dan Tarekat (Dimensi Esoteris Ajaran Islam), Journal article // Jurnal Sosioteknologi, 2012

K.H. A. Aziz Masyhuri, Ensiklopedi 22 Aliran Tarekat dalam Tasawuf, IMTIYAZ Surabaya, Juli 2011 https://nu.or.id/pustaka/menimbang-sejarah-dan-ajaran-tarekat-XCH8r?utm

M. Tatam Wijaya, Kenali 7 Komponen Utama Tarekat, Oktober 2022 https://nu.or.id/tasawuf-akhlak/kenali-7-komponen-utama-tarekat-qJo25?utm

Alhafiz Kurniawan, Mengenal Tarekat: Jalan Spiritual Menuju Hadirat Ilahi, September 2024 https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/mengenal-tarekat-jalan-spiritual-menuju-hadirat-ilahi-FY2WJ?utm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun