Yogyakarta - Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi untuk menghubungkan antara satu media elektronik dengan media elektronik yang lain dengan cepat dan tepat. Internet merupakan kepanjangan dari interconnection-networking. Secara umum artinya adalah sistem jaringan global yang saling terhubung antara para pengguna. Teknologi ini memungkinkan seseorang berkomunikasi atau menerima informasi dari orang lain lintas teritori di lingkup dunia dengan jeda akses yang singkat.
Dunia maya (atau disebut juga ruang siber atau mayantara) adalah media elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung). Dunia maya ini merupakan integrasi dari berbagai peralatan teknologi komunikasi dan jaringan komputer (sensor, tranduser, koneksi, transmisi, prosesor, signal, pengontrol) yang dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer, telepon genggam, instrumentasi elektronik, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara interaktif.( diambil dari Wikipedia).
Ruang konseptual dimana semua kata, hubungan manusia, data, kesejahteraan, dan juga kekuatan di manifestasikan oleh setiap orang melalui teknologi CMC atau Computer Mediated Communication (Rheingold).
Di era sekarang ini mayoritas masyarakat sudah semakin canggih, penggunaan internet sudah sangat menjangkau berbagai kaum masyarakat. Muda sampai sudah tua pun kebanyakan sudah menjadi pengguna internet, mulai dari penggunaan media sosial dan game sudah sangat tersedia meenggunakan internet.
Perkembangan internet sungguhlah menabjukan, dimulai dari yang awalnya pembuat sebagai penyedia informasi dan pengguna sebagai pembaca yang sama seperti membaca Koran media cetak. Sekarang kita semua dapat melakukan interaksi langsung dan dapat mengunggah apapun kedalam internet dengan mudah.
Penyediaan fasilitas hiburan seperti tontonan yang diunggah di internet juga sudah semakin banyak seperti halnya youtube yang mengunggah videonya ataupun melalui live streaming nya. Disana kita juga dapat langsung berinteraksi dengan pengunggah atau konten kreatornya melalui kolom komentar yang tersedia.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seorang pengguna dengan bantuan perangkat digital yang terkoneksi dengan layanan internet baik itu yang bersifat pasif maupun aktif. Jejak digital pasif adalah jejak pengguna yang kita tinggalkan saat berselancar di  internet sedangkan jejak aktif adalah jejak pengguna saat mengunggah atau menambahkan konten di ruang siber.
Di nilai dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa apapun yang kita lakukan di internet selalu ada yang mengawasi dan apa yang kita unggah akan mudah juga untuk disimpan oleh pihak lain. Rekam jejak kita di internet akan selalu menjadi representasi dari pengunggah oleh pengguna atau pembaca.
Kita dapat ambil contoh dari kasus  seorang konten kreator yang berinisial FP. Dia melakukan konten yang disebut prank kepada orang lain dengan berkedok memberi makanan pada seorang waria yang isi dalam kotak makanan tersebut adalah sampah dan batu bata. Hal tersebut membuat korban tidak terima kemudian melaporkannya kepada polisi walaupun sempat sembunyi, tetapi setelah ditelusuri jejaknya berakhir dengan tertangkapnya pelaku.
Kemudian ada kasus dimana seorang konten kreator meringkus hatters yang sudah menfitnahnya dengan salah satu temannya juga. Melalui komentar yang dilakukan oleh pelaku saat menghujat atau menfitnah sang konten kreator tersebut dapat ditelusuri tempat keberadaannya.
Melihat dari cerita diatas keberadaan kita sudah dapat diketahui hanya melalui internet. Ini merupakan contoh hal yang bagus karena pelaku buli di internet dapat dengan mudah diketahui. Penggunaan internet yang seperti ini sangatlah tidak sehat karena perilaku mereka dapat di ikuti oleh orang lain. Terlepas dari anda seorang konten kreator ataupun hanya pengguna internet biasa.
Penggunaan internet yang di awasi sangatlah membantu dalam mentertibkan dunia maya. Apakah sistem pengawasan internet harus sempurna? Menurut penulis hal ini sangat relatif. Pengawasan yang terlalu ketat juga dapat memunculkan pandangan baik dan buruk.
Di China, sistem pengawasan internet sudah sangat maju. Pengawasan terhadap masyarakat selalu dapat terpantau bahkan saat dijalan ramai. Di sana juga memberlakukan sistem poin bagi masyarakat dengan diberlakukannya standar poin yang telah ditetapkan, antara masyarakat baik dan buruk. Bagi mereka yang taat akan mendapatkan fasilitas oleh Negara dan dapat dikatakan memiliki hidup yang lebih baik, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan kesulitan dalam menikmati fasilitas yang ada. Bagi beberapa orang disana hal tersebut sangatlah membantu karena mereka yang taat hukum akan mendapatkan keuntungan.
Seperti saat anda berkomentar kotor di sosial media, atau mengunggah hal yang tidak pantas. Nilai kredit skor anda akan diturunkan dan fasilitas yang anda dapat nikmati juga berkurang. Jika sistem ini juga diterapkan di Indonesia, maka nilai dari demokrasi akan terhapus karena segala hal yang kita lakukan akan terbatas dan kebebasan serasa akan hilang.
Jejak rekam kita dalam bermain internet akan selalu tersimpan, baik dari pusat data ataupun masyarakat yang melihatnya. Ketika kita melakukan hal yang buruk maka masyarakat yang melihat melalui ruang siber atau internet akan melabeli kita. Perlakuan yang tidak pantas akan diterima bagi mereka yang sengaja maupun tidak sengaja mengunggah hal yang tidak pantas oleh masyarakat yang menyaksikannya.
Penulis berharap bagi siapapun yang membaca tulisan ini dapat lebih bijak lagi dalam menggunakan internet. Karena menurutu penulis sendiri perkembangan internet ini masih terlalu dini bagi kebanyakan orang dan banyak yang memanfaatkanya dalam hal yang negatif. Bijaklah selalu dalam menggunakan internet dan manfaatkan teknologi dengan cara yang sehat.
