Mohon tunggu...
Dila Suryani
Dila Suryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kasus Etika Bisnis Versus Profit, Di Manakah Posisiku

17 Oktober 2021   15:25 Diperbarui: 17 Oktober 2021   15:28 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dimana, perspektif manajemen klasik ini untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan yaitu meningkatkan profit perusahaan, maka diperlukan produktivitas yang lebih baik dan ditingkatkan dengan cara memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang ke daerah lain dengan cara membuka lahan baru, dengan mengakuisisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung di perusahaan saya.

 Produktivitas ini dapat diukur dari tingkat output dan prestasi kerja yang diperoleh oleh karyawan. 

Produktivitas tercapai dengan baik apabila prestasi kerja yang dihasilkan olek karyawan dapat menghasilkan suatu output produk yang sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh perusahaan, yaitu memenuhi standar produktivitas yang telah ditetapkan. 

Sehingga untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan, perlu diberikan upah insentif dengan tujuan memotivasi karyawan yang bekerja, sehingga tingkat output mereka menjadi meningkat dari sebelumnya. Yang dimaksud upah insentif adalah penghasilan tambahan (bonus) dari gaji pokok yang mereka dapatkan, yang diberikan kepada para karyawan secara berbeda. Ini ditentukan berdasarkan kemampuan karyawan dalam memenuhi standar produktivitas yang telah ditetapkan. 

Bagi karyawan yang dapat memenuhi standar produktivitas maka akan diberikan upah (bonus) yang lebih baik, dibandingkan bagi karyawan yang tidak mampu memenuhi standar produktivitas maka akan diberikan upah di bawah karyawan yang mampu memenuhi standar produktivitas. 

Hal ini dilakukan agar produktivitas meningkat yang kemungkinan berpengaruh terhadap peningkatan profit perusahaan. Sehingga kerja sama ini saling menguntungkan antara karyawan dan pimpinan.

Kedua, perspektif manajemen perilaku. Di mana perilaku pimpinan sangat berpengaruh terhadap karyawan, dengan adanya perilaku khusus yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan. 

Contohnya diperhatikan langsung dalam bekerja, sehingga karyawan merasa diperlukan atau dilibatkan dalam keberadaan mereka dalam bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan, dan ini merupakan teori perhatian dalam perspektif manajemen perilaku.

Ketiga, perspektif manajemen kuantitatif. Lebih tepatnya pada perspektif manajemen operasi, di mana manajemen operasi ini dapat membantu karyawan dalam melakukan kegiatan produktivitas secara lebih efektif dan efisien.

Kemudian, untuk pembukaan lahan baru guna memperluas daerah eksplorasi mineral dan tambang di pelosok Kalimantan dengan mengakuisisi beberapa perusahaan kecil untuk bergabung di perusahaan. 

Akan dilakukan pola kerja sama lahan, artinya pemilik lahan sepakat untuk menyerahkan lahannya. Dengan cara kami membeli lahan mereka dengan menawarkan harga yang tinggi untuk lahan tersebut kepada pemilik lahan. Sehingga pemilik lahan menyetujui kesepakatan terhadap akuisisi lahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun