Mohon tunggu...
Dillah Aprillia Rahmayanti
Dillah Aprillia Rahmayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Life is Journey to Learn n Give

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"Uda Syaf" Buktikan Orang Padang Tidak Hanya Usaha Jual Nasi Padang

29 Juni 2021   12:59 Diperbarui: 29 Juni 2021   15:26 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jenis kayu yang dijual dari gelang, tasbih, dan pipa rokok tersebut sangat bervariasi. Mulai dari kayu cendana, galih asem, kelor mas, akar bahar, dewandaru, biji palem, biji kurma, kalimosodo, bidara, stigi, hingga kokka. Semuanya asli dan jelas bukan kaleng-kaleng yaa. Oleh karena itu, harga jualnya pun sesuai dengan kualitas dari barang tersebut. Tenang aja, dengan merogoh kocek Rp25.000 kamu sudah bisa membawa pulang gelang kayu kokka disini.

Bagi orang-orang yang meyakini khasiat dari kayu-kayu diatas mereka tidak segan-segan untuk membeli sampai menghabiskan jutaan rupiah sekalipun. Namun disini Uda Syaf lebih menekankan dengan membuktikan produk yang dijualnya itu asli. Beliau enggan untuk menjelaskan khasiat atau sejenisnya saat menawarkan barang dagangan, "Takut jadinya musyrik, wallahu a'lam" ujarnya.

Hingga berjalan tujuh tahun hidup di Magelang dengan berjualan itu. Sang istri telah melahirkkan anak ketiganya, kemudian beliau memutuskan untuk pindah lagi ke Jogja. Namun kali ini, beliau tetap melanjutkan usahanya itu di Jogja. Tidak jauh berbeda dengan di Magelang, di Jogja juga beliau berjualan dari satu pasar ke pasar lain. Tapi disetiap pasar itu beliau sudah memiliki tempat atau lapak yang digunakan untuk menggelar dan menata barang dagangannya.

Kemudian terkhusus di hari Jumat itu beliau membuka dagangannya di Masjid Syuhada, Kotabaru bersama istrinya. Dari situ kemudian terus berkembang karena banyak yang mulai mengenal dan berlangganan, hingga terkadang mengambil barang ke rumah.

dokpri
dokpri


Kemudian untuk pegaruhnya selama masa pandemi ini, beliau mengungkapkan terjadi saat awal pandemi. Baginya itu sangat berpengaruh karena pasar-pasar ditutup, masjid juga di tutup sehingga itu membuatnya cukup merasa kesulitan, dan saya rasa juga beberapa pedagang lain diluar sana merasakan hal yang sama. Namun tidak lama beliau bisa kembali bangkit dan berjualan lagi di beberapa tempat yang sudah mulai dibuka dengan mematuhi protokol kesehatan.

Hal itu terus berjalan sampai sekarang, hingga beliau sudah memiliki empat orang anak. Uda Syaf masih menekuni usahanya sekaligus membuktikan bahwa orang padang itu juga bisa usaha lain selain buka warung padang. Omset yang didapatnya mulai dari Rp400.000 hingga Rp800.000 perhari. Selama masih ada waktu dan kesempatan yang datang, maka ambilah. Rezeki memang sudah diatur, tetapi perlu ada usaha untuk menjemputnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun