Mohon tunggu...
Dilla Hardina
Dilla Hardina Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang pantas mendapatkan keajaibanmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Review Buku "Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?"

19 Januari 2022   06:54 Diperbarui: 19 Januari 2022   06:59 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul Buku: Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Penulis: Kim Sang-hyun
Penerbit: Penerbit Haru
Tahun Terbit: 2020
Jumlah Halaman: 168 Halaman

"Ada banyak hal yang aku lakukan, tetapi ada dua hal yang menjadi patokanku; kebersamaan dan tidak menjadi orang yang selalu merasa benar."

Self love, quarter life crisis, insecurity dan overthinking adalah isu-isu seputar mental health yang saat ini ramai diperbincangkan di forum-forum diskusi. Dulu, isu mental health (kesehatan mental) rasanya cenderung asing dan tabu untuk diperbincangkan.

Namun, berkat peran media sosial, kampanye tentang isu mental health jauh lebih mudah untuk dilakukan, sehingga bisa dilakukan secara masif dan diterima banyak orang.

Buku adalah salah satu gerbang pengetahuan yang dapat memberikan informasi apapun yang kita inginkan, salah satunya yaitu mengenai isu mental health. 

Saya pikir, buku berjudul Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? (selanjutnya akan disingkat: SDPAMN) memuat pengalaman-pengalaman penulis bernama Kim Sang-hyun dalam mengekspresikan isu-isu kesehatan mental yang dialaminya secara eksplisit.

Meskipun bukan berasal dari background studi psikologi, setiap orang memiliki kesempatan untuk berbicara mengenai kesehatan mental. Sebab, setiap orang dapat merasakan atau mengalami sendiri bagaimana menghadapi berbagai kondisi mental dirinya sendiri.

Saat ini, saya pikir setiap orang juga memiliki kesempatan yang sama untuk speak up dan mengutarakan gagasan. Adapun buku SDPAMN memuat tulisan-tulisan reflektif yang berkaitan dengan emosional; sesuatu yang berhubungan erat dengan kesehatan mental.

Meskipun tidak menjabarkan teori-teori psikologi ataupun teori-teori apapun, kita dapat memahami bahwa Kim Sang-hyun berusaha untuk mengeluarkan apa yang ada dipikirannya senatural mungkin.

Saya pikir, Kim Sang-hyun tidak berbeda jauh seperti kita---manusia biasa yang dapat mengalami beragam jenis peristiwa yang berpotensi memengaruhi kondisi mental kita.

Hanya saja, kelebihan Kim Sang-hyun adalah mampu melihat setiap detail kecil dalam kehidupannya---sesederhana apapun itu untuk dijadikannya sebagai bahan renungan. Ia adalah tipikal orang cerdas yang mampu mengambil hikmah dari beragam peristiwa dan mengungkapkannya lewat kata-kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun