Mohon tunggu...
Fadillah Rahmi Nasution
Fadillah Rahmi Nasution Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Pendidik,Pegiat Literasi dan Pegiat Digital Parenting.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Detoks Online dengan On Air

17 Agustus 2020   12:47 Diperbarui: 17 Agustus 2020   12:45 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran online yang mengandalkan internet, gawai dan berbagai aplikasi pendukung. Tentunya membawa dampak bagi pelaksanaan pembelajaran. Banyak dampak positif yang menjadi buah bibir bahkan lahan subur yang menuai hasil bagi sekelompok orang. Namun tak begitu dengan dampak negatifnya, yang kurang populer dibicarakan. Padahal dampak negatif ini sangat mengganggu keberlangsungan hidup dan kesehatan jiwa siswa.

Kelekatan dengan gawai menjadi hal lumrah. Belajar menggunakan gawai dan internet menjadi semacam keharusan di era Covid-19 yang serba terjepit ini. Keluhan bak bola salju datang dari siswa, guru dan orang tua. Banyak siswa yang screen time-nya bertambah, keluhan sakit kepala dan mata karena terlalu lama online. Ancaman terpapar pornografi dan kecanduan game menjadi bayang-bayang. Ternyata belajar dari rumah yang mengandalkan internet dan gawai tidaklah sepenuhnya aman.

Dampak negatif ini dapat diminimalisir dengan mengalihkan pembelajaran online ke on air. Pembelajaran melalui radio setidaknya menjadi solusi untuk mengeluarkan (detoksifikasi) siswa dari dampak negatif gawai. Melalui program Ibu Pertiwi memanggil RRI (Radio Republik Indonesia) menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Program ini menyajikan berbagai materi pelajaran dari berbagai mata pelajaran dari seluruh tingkatan jenjang pendidikan mulai SD sampai SMA/SMK. Pembelajaran berlangsung pada pagi hari.

Program ini sudah dilaksanakan sejak semester II TP 2019/2020). Program ini terus berjalan sampai saat ini (semester I TP. 2020/2021). Pembelajaran diisi oleh guru-guru yang mengasuh mata pelajaran tertentu sesuai tingkatannya. Kegiatan yang berlangsung secara nasional ini dilakukan dengan melalui telepon dari stasiun RRI kepada guru yang mengisi acara.

Wawancara dilakukan penyiar dengan sangat interaktif dan ringan. Sehingga kesan formal dan monoton tidak terasa. Para pendengar juga dapat terlibat secara interaktif dalam siaran ini. Pertanyaan diberikan kepada guru melalui telepon dan WhatssApp RRI.  Siaran Ibu Pertiwi memanggil dapat didengar menggunakan radio di gelombang Pro 2 FM dan melalui aplikasi RRI Play Go dari gawai. Sebelum acara berlangsung biasanya dibuatlah e-flayer yang dapat disebarkan di media sosial untuk memberitahukan kepada khalayak khususnya siswa agar dapat menyimak pembelajaran dari RRI ini.

Kegiatan belajar dari radio secara on air ini pastinya sangat menghemat paket internet. Sebab hanya mengandalkan suara saja, jika didengar dari aplikasi RRI Play Go. Bahkan bisa tanpa internet jika siswa mendengarkannya dari radio. Hal ini tentunya sangat membantu siswa untuk menghemat paket internet. Sambil mendengarkan siswa juga dapat membantu orang tua. Membuat ringkasan materi dan bertanya melalui telepon.

Materi yang disampaikan guru lewat radio biasanya dikemas dengan sangat sederhana dan dilengkapi contoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kepiawaian penyiar membuat acara berdurasi satu jam ini menjadi menarik dan interaktif. Selingan lagu pada acara ini juga menjadi daya tarik sendiri pada siswa. Belajar menjadi tidak membosankan dan mudah difahami. Pembelajaran dari radio dapat menghidupkan Theater Of Mind siswa. Panggung fikiran siswa membangun imajinasi saat mendengarkan pembelajaran dari radio. Suara guru sangat mempengaruhi terbangunnya imajinasi siswa terhadap materi yang disampaikan. Siswa merekonstruksi konsep yang disampaikan guru melalui radio.

Orang tua juga dapat memantau belajar siswa dengan mendengarkan bersama materi pelajaran. Siswa biasanya lebih konsentrasi mendengar karena tidak terganggu dengan berbagai macam tampilan. Bagi siswa dengan model belajar audio. Belajar dari radio sangat efektif. Namun bukan berarti siswa dengan model belajar kinestetik dan visual tidak bisa menikmati. Siswa juga memiliki pengalaman belajar baru dari radio. Sebab sudah sangat jarang sekali remaja mendengarkan radio pada saat ini. Mereka lebih tertarik dengan gawai yang menampilkan video dan audio sekaligus.

Belajar dari radio juga memiliki kelemahan yaitu acara tidak dapat diulang. Kecuali pihak RRI menyelenggarakan siaran ulangan. Tapi hal ini dapat disiasati dengan menggunakan aplikasi RRI Play Go. Sebuah aplikasi RRI yang dapat diakses melalui gawai.  Siaran RRI secara nasional dapat dipilih dan didengarkan. Pada aplikasi ini terdapat menu untuk dapat merekam siaran yang sedang berlangsung.

Rekaman acara dapat diberikan kepada siswa untuk didengar kembali. Selain itu rekaman ini juga dapat di masukkan ke aplikasi Anchor milik guru. Melaui link Anchor siswa dapat mendengarkan materi ini kapan saja. Anchor adalah sebuah aplikasi seperti radio yang memuat suara yang dapat dipasang pada gawai. Pembelajaran dari radio ini sangat ramah terhadap kesehatan mata siswa dan sangat ekonomis. Gelombang radio juga dapat diakses oleh siswa yang berada di daerah terpencil yang sulit sinyal internetnya. Belajar dari radio dapat mengurangi interaksi siswa dengan gawai saat belajar dari rumah selama Pembelajaran jarak jauh ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun