Mohon tunggu...
Yasmin
Yasmin Mohon Tunggu... Dokter - dr. on hiatus

Membantu memecahkan dilema seputar pendidikan kedokteran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

MBTI Dokter: Apa Kepribadian Kamu Cocok Menjadi Dokter?

23 Januari 2022   10:39 Diperbarui: 25 Januari 2022   01:48 11274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menjadi dokter. Sumber: Ipopba via Kompas.com

Dalam mengambil keputusan, saya merasa seorang dokter perlu mempunyai kedua sifat feeling maupun thinking. Tetapi, kalau harus memilih satu, saya merasa sifat feeling akan lebih menguntungkan untuk pasien. 

Pada dasaranya, pelayanan kesehatan, penatalaksanaan penyakit maupun pengobatan sudah ada peraturan jelas yang ditetapkan apa itu dari rumah sakit, pemerintah ataupun organisasi tertentu. Tugas dokter biasanya hanya mengikuti peraturan tersebut. A

kan tetapi ada kalanya situasi tidak semudah itu. Kalau ada dua jenis obat, dimana yang satu sangat efektif tapi sangat mahal, dan yang satu lagi sedikit efektif tapi sangat terjangkau, mana yang perlu diberikan ke pasien? 

Sifat thinking akan lebih cenderung untuk memilih yang efektif tapi mahal, karena penyembuhan penyakit pasien adalah hal yang utama untuk dokter. Disisi lain, kalau pasien tidak mampu secara finansial, dokter dengan sifat feeling akan lebih memilih obat yang terjangkau. Itu adalah salah satu contoh sederhana dari perbedaan feeling dan thinking.

Untuk karakter MBTI yang terakhir, saya memilih sifat judging dengan satu alasan, mereka lebih cenderung adalah orang yang tertib. Ketertiban menurut saya adalah sifat yang sangat esensial sebagai seorang dokter. 

Dokter adalah karir yang menguras banyak energi, pikiran maupun waktu. Kalau kita tidak bisa mengatur urusan pribadi dan lingkungan praktek dengan tertib dan terstruktur, akan menyebabkan dampak yang tidak diinginkan di kehidupan dokter sendiri ataupun pasien. 

Sebagai contohnya, dokter akan mengobati pasien anak orang lain tapi anak sendiri jatuh sakit karena tidak ada yang mengurus dengan benar dirumah, atau dokter libur waktu pasien tertentu kontrol, padahal pasien itu memerlukan pemeriksaan langsung dari dokter sendiri pada hari tersebut.

Nah, tapi itu semua adalah opini yang saya simpulkan dari pengalaman pribadi dan observasi di lingkungan pelayanan kesehatan. Kenyataannya seperti apa?

Fakta dan statistik mengenai MBTI dokter

Pertama, saya mau memberitahu pada pembaca semua, kalau penelitian mengenai MBTI pada dokter adalah sangat langka. Setelah berjam -- jam menelusuri situs dan melihat puluhan jurnal, yang membahas mengenai MBTI dan dokter secara umum, saya temukan hanyalah 2. 

Mungkin karena MBTI adalah alat yang kurang sesuai untuk melihat kepribadian atau memang kurangnya minat dalam topik kepribadian dokter. Ntah lah. Yang pasti, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan mengenai MBTI dokter untuk mendapatkan kesimpulan yang konkrit. Tapi penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut.

Penelitian yang pertama bertempatan di Taiwan dimana mereka melihat MBTI pada 98 doker yang terdiri dari junior doctor dan attending physician. Jenis MBTI yang paling sering ditemukan di antara junior doctor (dokter junior) adalah ESTJ (15.4%), INTP (12.8%) dan ESFJ (10.3%). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun