Akhir-akhir ini, media sosialku dipenuhi oleh kabar konflik antara Iran dan Israel.
Ditambah lagi, kehadiran Rusia dan Amerika di belakang dua kubu yang berseteru itu membuat situasi makin panas, makin sulit dicerna.
Postingan demi postingan silih berganti, dari analisa militer, peta pergerakan pasukan, hingga narasi-narasi yang menyeret emosi dan memecah belah opini.
Tapi aku? memilih tidak ikut larut.
Jujur saja, kapasitasku bukan di dunia geopolitik dan konflik internasional. Aku bukan ahli hubungan internasional, bukan pengamat militer, apalagi pembuat keputusan.
Aku hanyalah orang biasa yang menyadari keterbatasan diri dan karena itulah aku tidak ingin sok tahu hanya karena membaca satu-dua berita yang belum tentu objektivitasnya terjaga.
Banyak media saat ini memberitakan bukan semata karena tanggung jawab publik, melainkan karena pesanan.
Pesanan dari pemilik modal, tekanan politik, atau kepentingan algoritma yang lebih mementingkan klik daripada kejujuran.
Narasi-narasi yang disusun itu seringkali bukan untuk memberi pemahaman, tapi untuk menggiring opini dan menimbulkan kecemasan.
Dan aku lelah.