Saya tiap hari suka antar-jemput anak sekolah kalau lagi nggak ada kerjaan. Jaraknya kira-kira 8 kilometer dari rumah. Kalau cuaca cerah, saya naik motor, biar praktis. Tapi kalau hujan, pakai mobil, supaya anak nggak basah.Â
Di sepanjang perjalanan itu, saya sering melihat pengendara motor dan mobil yang merokok sambil jalan.
Mungkin bagi mereka biasa saja. Tapi buat saya yang bawa anak, ini bikin waswas. Yang paling saya khawatirkan bukan cuma baunya, melainkan abunya (atau bahkan bara apinya) yang bisa nyambar ke muka atau mata anak saya, atau orang lain di jalan. amit-amit!!!
Apa Mereka Sadar atau Sekadar Egois?
Kadang saya bertanya dalam hati, "Apa mereka nggak sadar tindakannya bisa membahayakan orang lain?"
Lebih sedihnya lagi, nggak sedikit juga yang ketika ditegur baik-baik justru balik marah. Bilang, "Ini hak gue, suka-suka gue dong, lo siapa?"
Katanya bebas merokok, padahal yang mereka lakukan bukan kebebasan, tapi kebodohan yang egois.
Hak merokok tidak pernah berarti boleh membahayakan orang lain. Kalau rokokmu bisa membuat orang lain cedera, jatuh, atau terganggu kesehatannya --- itu bukan hak, itu pelanggaran moral dan akal sehat.
Padahal, kalau memang ingin merokok, tinggal menepi sebentar. Bukankah itu lebih nyaman?
Nyaman buat dirinya sendiri (lebih leluasa ngerokok), dan nyaman buat orang lain (gak kena asap, abu, atau puntung). Apa sesulit itu untuk sedikit peduli terhadap pengguna jalan lain?