Mohon tunggu...
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY
Majelis Dikdasmen dan PNF DIY Mohon Tunggu... Lainnya - Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Nonformal D.I. Yogyakarta

Informasi Terkini Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pendidikan Nonformal Daerah Istimewa Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prof. Haedar Nashir dalam Rakernas Dikdasmen Paparkan Jalan Pendidikan Muhammadiyah

1 Agustus 2023   16:31 Diperbarui: 1 Agustus 2023   16:34 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., dalam rakernas dikdasmen pp Muhammadiyah (Foto dok. pribadi)

Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal PP Muhammadiyah menggelar pembukaan Rapat Kerja Nasional pada Jumat (28/07/2023) di SM Tower & Convention, Yogyakarta. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., guna menyampaikan amanat sekaligus membuka acara Rakernas.

Haedar Nashir menyebutkan bahwa Muhammadiyah senantiasa mematenkan komitmennya dalam menggerakkan roda pendidikan guna mewujudkan masyarakat utama. Sehingga dalam hal ini pendidikan Muhammadiyah mesti senantiasa meningkatkan capaian dan kualitasnya.

"Salah satu syarat utama di balik terciptanya generasi 'Indonesia Emas 2045' ialah kemampuan dan ketersediaan SDM yang kemudian tercermin melalui kualitas pendidikan. Muhammadiyah memandang penting hal ini sehingga senantiasa mengupayakan role model pendidikan Islam yang unggul dan berkemajuan," tutur Haedar Nashir.

Haedar Nashir menambahkan soal modal besar yang dimiliki Indonesia mestinya diarahkan sepenuh-penuhnya demi kesejahteraan umat. "Muhammadiyah berhak berbicara soal hal ini sebab kita (red: Muhammadiyah) bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi," tambah Haedar Nashir.

Lebih jauh lagi, Haedar Nashir menyebutkan terkait tiga nilai utama sebagai modal berbangsa dan bernegara demi menggapai kesejahteraan bersama, yakni Pancasila, Agama, dan Kebudayaan Luhur Bangsa. Tiga nilai utama ini diarahkan guna mencapai visi kebangsaan, "Menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur". Visi kebangsaan ini nantinya mesti tercermin dalam pelaksanaan 4 misi nasional yang salah satunya bergerak di bidang pendidikan, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Muhammadiyah hadir dan senantiasa mengupayakan visi nasional bangsa. Sebagai pencetus pendidikan Islam modern di Indonesia, Muhammadiyah senantiasa berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang demikian ini sudah sejak lama tercermin dalam kerja-kerja Persyarikatan kita," tutur Haedar Nashir.

"Muhammadiyah dengan bangunan awal yang kuat telah memilih holistik-integratif sebagai pondasi pendidikannya, dirumuskan dengan upaya yang tak pernah habis guna menghadirkan banyak akademisi dan intelektual muslim yang berakhlak mulia. Hal ini berangkat dari pandangan Islam Muhammadiyah yakni pandangan Islam Berkemajuan. Jalan pendidikan holistik-integratif ini mengarahkan siswa untuk senantiasa memperkaya kompetensi, melatih siswa agar dapat bertahan di tengah zaman yang kian berkembang, menanamkan nilai-nilai akhlak dan keagamaan, kemudian diarahkan agar mampu menjadi seorang akademisi Islam," imbuhnya.

Selain itu, Haedar Nashir menambahkan makna lain dari paradigma holistik-integratif sebagai jalan pendidikan Muhammadiyah, yakni agar kita tak terbawa di tengah arus pandangan Islam yang bersifat simbolik, fenomena Islam simbolik hadir di tengah sekularisme yang kian kuat,  memicu kemunculan agama dalam simbol-simbol secara parsial untuk peneguhan diri, lari pada aqidah tapi sama sekali tidak holistik.

"Kalau ingin meniru Nabi Muhammad SAW itu dengan membangun peradaban, ini yang susah untuk ditiru, tapi Muhammadiyah sedang mengarah ke sana," tutup Haedar Nashir sekaligus membuka acara Rakernas Majelis Dikdasmen dan PNF dengan ucapan basmalah. (syq)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun