Mohon tunggu...
Dika Hardika
Dika Hardika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hasanah Bersinergi dengan Para Ulama

21 Maret 2018   14:06 Diperbarui: 21 Maret 2018   14:15 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Calon Gubernur Jawa Barat nomer urut 2, Kang Hasan dan Kang Anton atau yang biasa disapa pasangan Hasanah pada beberapa kesempatan bertemu dengan para ulama Jawa Barat. Seperti bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj pada (16/3), Kang Hasan meminta restu dan do' dari beliau. 

Dan pada kesempatan lain, sebelumnya Kang Anton juga sempat bertemu dengan Bobon Busthomi sebagai Dewan Penasehat Relawan Baraya Kuring Ikhwan Suryalaya,di Kota Bandung, Rabu (7/3/2018) beberapa waktu lalu. Selain ia ingin bersilaturahmi, Kang Hasan dan Kang anton juga memperhatikan persoalan keagamaan, dan juga mencoba mengapresiasi akan peran ulama yang begitu penting bagi generasi Bangsa. Baginya, para ulama merupakan tonggak-tonggak yang menguatkan Bangsa serta mendidikan anak bangsa lewat pendidikan akhlak.

 Jika kita tinjau lebih jauh, ada dua peranan pemimpin dan ulama. Seorang pemimpin sudah barang tentu membutuhkan ulama begitu juga para ulama membutuhkan pemimpin untuk bersinergi menciptakan generasi yang memiliki moralitas kebangsaan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. 

Keduanya saling berpautkait antara satu dan yang lainnya. Maka dari itu, apa yang dilakukan Hasanah memberi ruang terhadap masyarakat untuk saling mengeratkan pertalian antara masyarakat, ulama dan pemimpin. Bila sinergi itu terjadi, kemudian salah satu pihak saling mendorong, maka akan tercipta masyarakat yang religius, damai dan tentram.

Sejak dulu, pada masa-masa kemerdekaan, para ulama sudah memberi kontribusi yang besar terhadap Bangsa. Lewat perjuangan para ulama, Indonesia bisa bangkit dan memberi dukungan moral dan spiritual bagi masyarakat. Begitu juga dalam konstitusi kita, ada sejumlah peratutan perundang-undangan secara eksplisit keterlibatannya dalam nomen klatur Majelis Ulama Indonesia (MUI) seperti dalam UU Perseroan Terbatas, UUPerbankan Syari'ah, UUJaminan Produk Halal, dll.

Sementara pentingnya pemimpin atau umara di dalam agama juga tercatat dalam Al-Qur'an: "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya". (Q.S. al-Nisa'/4: 59).

Untuk itu, apabila kita melihat secara universal bahwa kehadiran, fungsi, dan peran ulama di dalam konteks pemerintahan atau nation state, di Indonesia khususnya  untuk mendorong terciptanya kearah kemajuan bangsa yang beradab secara kemanusiaan yang luhur. Sesuai dengan apa yang di cita-citakan masyarakat ingin pemimpinnya amanah dan bijak, serta memihak kepada masyarakat.

Tentu, dalam mensukseskan pemilu raya ini, terutama dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan hajat besar pemilihan Gubernur, kita semua mengharapkan adanya sinergi antara masyarakat dan calon-calon pemimpin Jawa Barat yang peduli terhadap peran ulama sebagai pendidik para generasi yang mengutamakan akhlak dalam segala laku hidup bermasyarakat. Apalagi pasangan Hasanah ini juga berencana akan memberikan bantuan 1 triliun kepada pesantren di Jawa Barat. Dengan itikad baik itu diharapkan Hasanah bisa merealisasikan programnya sehingga para ulama dan pesantren di Jawa Barat terbantu dalam hal kesejahteraannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun