Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Problematika Sampah Rumah Tangga

4 Agustus 2023   16:00 Diperbarui: 4 Agustus 2023   16:06 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap hari, aktivitas rumah tangga akan menghasilkan sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Hal ini tidak bisa dipungkiri. Pembuangan sampah rumah tangga yang tidak tepat dapat mencemari lingkungan dan dalam jangka panjangnya dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menyebabkan bencana alam, seperti banjir. 

Permasalahan sampah perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Apabila terjadi penumpukan sampah yang terlalu banyak, akan berdampak bagi lingkungan dan kesehatan. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan 30,91 ton sampah dengan 40,92% berasal dari aktivitas rumah tangga.

Yang dimaksud sampah rumah tangga sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 81 Tahun 2012 adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tetapi tidak termasuk tinja dan sampah spesifik. Yang termasuk sampah rumah tanggal, contohnya: sisa sayuran, kulit buah, sisa makanan, plastik, bungkus makanan, botol bekas, dan lain sebaianya. 

Sampah-sampah rumah tangga tersebut memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya karena dapat menimbulkan masalah yang besar apabila tidak dikelola dengan baik, mengingat produktivitas sampah rumah tangga yang tinggi setiap harinya. Adapun jenis-jenis sampah rumah tangga, yaitu:

  • Sampah Organik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa-sisa makhlum hidup dan produk olahannya, misalnya sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran, buah dan sayuran busuk, ranting kering, dedaunan, sisa daging dan ikan, dan lain sebagainya. Sampah organik dapat diuraikan secara alami (degradable) dan mudah mengalami pembusukan. Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk kompos dan ecoenzym.
  • Sampah anorganik. Sampah anorganik merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati, baik berupa produk sintetis maupun hasil samping proses teknologi pengolahan barang tambang. Sampah anorganik dapat berasal dari sumber daya alam tidak terbaharui dan proses industri. Sampah anorganik sulit untuk bahkan tidak bisa diuraikan. Yang tergolong sampah anorganik, diantaranya adalah: logam, plastik, kaleng, bungkus makanan, steryoform, kaca, kertas, dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun