Mohon tunggu...
Difa Cantika
Difa Cantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA TAHUN 2023

hobi memasak dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urbanisasi Menjadi Salah Satu Sumber Permasalahan di Kota Mojokerto

15 September 2023   17:29 Diperbarui: 15 September 2023   22:14 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut (Daldjoeni,1998) urbanisasi adalah pertambahan proporsi penduduk yang tinggal di kota kecil dan kota besar, sehingga permukiman kota akan cenderung terus meningkat. Secara umum urbanisasi adalah suatu fenomena alamiah yang terajadi secara sejalan dengan perkembangan ekonomi dan juga tingkat kesejahteraan penduduk di suatu negara.

Urbanisasi tidak hanya sebuah fenomena kependudukan semata tetapi juga fenomena politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Dimana semakin maju tingkat perekonomian di suatu negara makan akan semakin tinggi pula tingkat urbanisasinya.

Tak terkecuali negara Indonesia, Urbanisasi merupakan suatu persoalan sosial yang selalu menjadi pusat perhatian khusus bagi Pemerintah Indonesia setiap tahunnya. Menurut United Nations (ESCAP,1993: II-16) dan Wirosuhardjo (1992), pertambahan penduduk perkotaan di Indonesia sekitar 65 persen disebabkan oleh migrasi dan reflesifikasi. Sisanya sebesar 35 persen disebabkan oleh pertumbuhan alamiah penduduk perkotaan itu sendiri.

Dampak urbanisasi Yang Terjadi Di Kota Mojokerto

Jika ditelusuri lebih mendalam Pulau Jawa merupakan pemegang tahta tertinggi dalam urbanisasi jika dibandingkan dengan daerah yang berada di luar Pulau Jawa.

Dilansir dari malang.jatimnetwork.com Kota Mojokerto menjadi Kota terkecil di Provinsi Jawa timur dengan luas wilayah mencapai 20,21 km. meskipun memiliki luas daerah yang kecil tetapi kehidupan ekonomi disana berkembang pesat seperti kota-kota lainnya, sehingga permasalahan permasalahan kota juga tak luput terjadi di kota tersebut seperti kemiskinana, rumah rumah liar, dan juga kriminalitas

  • Kemiskinan yang menjamur


Kemiskinan yaitu gambaran umum permasalahan suatu negara khusunya negara berkembang yang di akibatkan oleh kondisi nasional di suatu negara. Salah satu tujuan dan sasaran dari pembangunan nasional adalah untuk kinerja perekonomian lebih ditingkakan dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kemiskinan itu sendiri merupakan penyakit dalam perekonomian suatu negara yang harus disembuhkan atau dikurangi.

Beberapa hal yang menjadi menyebabkan terjadinya kemiskinan di suatu kota seperti rendahnya UMR, dan rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Di Kota mojokero sendiri persoalan kemiskinan dapat dengan mudah dijumpai langsung hampir di setiap jalan besar di Kota Mojokerto.

Permasalahan terkait gelandangan dan pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal) nyatanya masih belum terselesaikan dan cukup marak keberadaannya, karena terlihat hampir disemua persimpangan jalan. baik di kota maupun kabupaten Mojokerto. Sering sekali terlihat mulai dari yang dewasa, lansia sampai yang paling miris yaitu pengemis dibawah umur. Keberadaan pengemis di bawah umur ini biasanya di koordinir oleh orang tua nya sendiri, biasanya orang tuanya juga merupakan seorang pengemis, ironisnya para pengemis cilik ini beroperasi tak sekadar siang hari, tak jarang juga berkeliling kota di malam hari. Dengan demikian selain masalah ekonomi peran Pendidikan pun sangat berpengaruh dalam terbentuknya para pengemis cilik ini.

Sangat disayangkan jika tempat wisata dan hiburan jika dipenuhi oleh pengemis dan juga gelandangan, selain mengganggu para pengunjung juga akan menganggu estetika sarana hiburan atau wisata tersebut.

Para Masyarakat yang merasa resah dengan maraknya gelandangan dan para pengemis lantas mempertanyakan keberadaan peran pemerintah dalam menanggulangi masalah ketertiban umum ini. Dilansir oleh radarmojokerto.jawapos.com Sekretaris Satpol PP Kota Mojokerto Ganesh P. Kresnawan menerangkan, keberadaan pengemis terus menjadi atensi satpol PP. Operasi rutin pun kerap dilakukan saat siang atau malam hari. ''Atas keberadaan mereka, belakangan sudah ada laporan ke kami. Apapun itu tetap jadi atensi kami,'' ungkapnya. Tidak hanya penertiban tetapi pembinaan juga dilakukan agar para pengemis atau gelandangan kedepannya memiliki skill yang dapat digunakan untuk melamar pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun