Mohon tunggu...
Dieny Rahmi
Dieny Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreneur

Sky Admirer | Penulis Diary http://dienyrahmi.blogspot.co.id/ dienyrahmi02@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

"Someone From The Train: He Was Stranger"

23 Oktober 2018   12:45 Diperbarui: 23 Oktober 2018   12:47 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Someone from the train, tempat penitipan tas, jaket dan hati (dok pribadi)

Ntah sekedar basa basi atau benar benar penasaran, ditanyanya aku banyak sekali. Dari mulai dimana ku kerja hingga statusku saat itu hahaha. Seperti yang kubilang tadi, aneh juga rasanya, mengapa ku beritahu tentangku padanya saat itu.

Masih ingat jelas diotakku, kata ibu berhati hatilah dengan orang yang gak dikenal! Tapi lihatlah aku, malah berbincang akrab dengan totally stranger. Dan yang paling menyeramkan, dia membuatku nyaman hahaha, the way he talk, the way he look at my eyes, the way he breath I think, everything he did was make me comfy! Hahahaaha

Layaknya orang berbincang, tak melulu 100 persen waktumu untuk berbicara, aku diam, diapun diam. Kita saling diam, hanya suara laju kereta yang terdengar dan sesekali orang orang yang berada dalam satu gerbong berbincang dengan orang disebelahnya.

Ku buka instagramku, ku sibukkan diriku melihat lihat apalah itu yang ada dalam menu exploreku. Dan, "apa nama instagramnya?" kalimat yang tak ku sangka sangka akan ku dengar.

Well, sekali lagi, ini berbahaya, namun dengan mudahnya ku berikan dia ID instagramku. Tahukah kamu? Aku memiliki dua akun Instagram, yang satu dengan cukup banyak followers dan feeds yang hanya foto tanpa diriku, lebih untuk umum. Dan yang kedua Instagram pribadiku, isinya lebih pribadi, oleh karena itu hanya teman teman dekat yang aku Accept untuk jadi follower, bukannya sombong haha, tapi biarlah, aku nyaman begitu.

Tapi anehnya, ku berikan dia ID Instagram keduaku, jadilah dia followerku, dan begitupun aku, kita follow-follow-an. Wkwk.

Rupanya selain stranger, dia juga stalker. Dilihatnya satu persatu fotoku, dan terkaget dia ketika melihat foto aku dan seorang anak kecil. "ini anaknya? Udah nikah?" tanyanya, aku menggelengkan kepalaku "bukan, itumah anak teteh" jawabku.

Dia mengangguk dan lanjutkan menjelajah feeds instagramku. Tapi, akupun penasaran "masnya udah nikah?" haha kalau tak salah begitu ku bertanya. Dia menunjukan kesepuluh jarinya "belumn, tuh gak ada cincin" ucapnya.

Dalam hati ku berfikir, jangan jangan ni orang Ho*o. hahahaa..

Tapi, ya sudahlah, lets talk more. Setidaknya dari obrolan itu dapat disimpulkan jika pria dan wanita yang sedang berbincang dan duduk bersebelahan ini adalah sama sama jomblo. Hehe.

Aku lupa, bagaimana urutan percakapan kita, inginnya ku ulang waktu itu dan ku rekam segala perbincangan, ingin lagi ku dengar sekarang, sepertinya menyenangkan. Rasa penasaran, rasa hati hati, rasa tertarik dan rasa menjaga diri berbaur menjadi satu menghadapi seseorang yang saat ini sebuah cincin sudah melingkar di jari manisnya. Cincin yang sama denganku!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun