Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Film

Pesan Bermakna dalam Film Sederhana Pemean

12 Januari 2021   09:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   09:02 5293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar -- Dok. Pribadi

Di era pandemi ini, kebutuhan manusia untuk hiburan yang dapat diakses dari rumah lebih mudah didapatkan. Ada banyak saluran tv, website dan aplikasi yang menyajikan tontonan yang dapat menghibur seperti film. Film pendek, serial, ataupun film panjang dari berbagai genre bisa diunduh dengan mudah, baik berbayar maupun tidak berbayar. Salah satu aplikasi video yang terkenal di dunia jugalah yang menjadi pilihanku untuk menonton film pendek berkualitas, seperti film dengan judul "Pemean (Jemuran)" ini. 

Film pendek berdurasi 11 menit ini diproduksi oleh Paniradya Kaistimewaan Yogyakarta pada tahun 2020 ini dan didanai dari Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, menceritakan dua orang perempuan yang hidup bertetanggaan di suatu desa dan sering mengobrol sambil mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu dan menjemur pakaian. 

Perempuan yang dipanggil Dek Asih, merupakan perempuan yang pendiam, tenang dan sederhana. Ketika tetangganya yang dipanggil Mbak, membangga banggakan pekerjaan suaminya yang sering bergaul dengan pejabat, dan tugas kemana mana, serta memamerkan barang barang pribadinya yang mahal seperti pakaian yang akan dijemur, motor dan perhiasan emas, Dek Asih hanya mendengarkan sambil tersenyum. Setiap hari kebiasaan tetangga Dek Asih banyak bicara untuk menceritakan betapa mahal dan mewah barang barang yang dipakainya dan pekerjaan suaminya. 

Bahkan untuk membeli beras pun dibeli nya melalui toko daring di Jakarta, padahal di sekitar desa ada banyak beras yang dapat dibeli dengan harga yang tidak mahal. 

Kebiasaan ini akhirnya terhenti ketika pada suatu hari suami tetangganya tersebut terlihat mengantarkan motor dan barang barang mewah yang ada di rumahnya. Ternyata barang barang tersebut hanyalah dititipkan sementara di rumahnya karena rumah bos suaminya sedang di renovasi. 

Film bergenre komedi satir ini memberikan pesan kuat bahwa orang yang banyak bicara belum tentu tahu segalanya, dan belum tentu apa yang dibicarakan tersebut merupakan kenyataan, bukan hanya bualan atau impian semata. 

Pesan penuh makna ini sekaligus menyindir orang orang yang hanya bicara tinggi tapi tidak pernah membuktikan ucapannya, atau sering janji palsu dan PHP. 

Film pendek ini merupakan salah satu film dari beberapa film pendek yang diproduksi mengenai Daerah Istimewa Yogyakarta, dan adanya dana keistimewaan untuk mempromosikan nilai nilai luhur dan budaya masyarakat Yogyakarta dalam bentuk film.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun