Mohon tunggu...
diyah
diyah Mohon Tunggu... Freelancer - Dee

lulusan antropologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenali Tanah Indonesia Melalui Museum Tanah

22 Maret 2019   08:20 Diperbarui: 22 Maret 2019   08:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan besar berwarna putih dan bergaya kolonial di pinggir jalan raya tersebut tampak sepi dan lengang pagi itu. Tampak sepi karena memang hari biasa, bukan akhir pekan. Saya sengaja memilih mengunjungi bangunan tersebut pada hari biasa agar lebih puas dan leluasa melihat-lihat di dalamnya.

Di plat pintu masuk, terdapat tulisan Museum Tanah pada bangunan tersebut. Di dinding sampingnya terdapat narasi penggunaan gedung dari masa ke masa. Narasi tersebut juga menyebutkan bahwa gedung ini pada masa pemerintahan kolonial Belanda digunakan sebagai lembaga penelitian dibawah Kebun Raya Bogor, dan laboratorium geologi, di tahun 1880-1900. 

Dan di tahun 1914, gedung ini namanya menjadi Laboratorium untuk Geologi Pertanian dan Penyelidikan Tanah. Di masa pemerintahan Indonesia, dikelola oleh Kementrian Pertanian. Desember 2017, gedung ini pun diresmikan sebagai Museum Tanah.

Memasuki bagian dalam Museum Tanah tersebut, maka kita akan disambut dengan deretan bebatuan berukuran besar yang ada di Indonesia. Tidak hanya besar, bebatuan tersebut juga memiliki bentuk, dan warna yang beraneka ragam. 

Bentuknya pun aneh-aneh. Ada yang mirip dengan hewan tanpa mata, hidung, dan mulut, ada juga yang seperti batang pohon yang berlubang ditengahnya.

dokpri
dokpri
Di samping kiri dan kanan rak bebatuan, terdapat furniture terbuat dari batu, dan panel berisi struktur pengurus gedung tersebut dari masa pemerintahan kolonial Belanda sampai masa sekarang. Hal yang mencolok di atas meja, kita bisa melihat batu akik mentah belum dipoles seperti pada cincin, kalung, dan perhiasan lainnya, berukuran besar.

Makin kedalam museum, kita akan mendapati panel-panel berisi keterangan mengenai pembentukan tanah, jenis-jenis tanah dan batuan yang ada di Indonesia, lengkap dengan pemanfaatannya, dan pohon-pohon apa yang cocok ditanam di tanah tersebut. 

Tidak hanya panel berisi narasi dan foto-foto, kita juga bisa melihat langsung jenis-jenis tanah yang ada, karena didalam kotak kaca yang memanjang dari atas ke bawah terdapat tanah asli dari berbagai daerah sebagai contoh.

dokpri
dokpri
Terlihat warna tanah yang berbeda-beda, memberikan pengetahuan baru bahwa warna tanah tidak hanya cokelat melainkan juga ada yang putih, hitam, dan lainnya, tergantung iklim, ketinggian, dan unsur lain yang mempengaruhi warna tanah. Ada pula contoh pemukiman yang ramah lingkungan, yaitu tidak merubah bentuk tanah yang sudah ada, dan tetap mempertahankan keseimbangan alam.

Di sebuah rak kayu yang terbuat dari kayu jati, tersusun botol-botol kecil berisi contoh-contoh tanah di berbagai wilayah. Sedangkan contoh bebatuan berada diantara rak tersebut. Kita bisa melihat contoh bebatuan dengan warna yang cantik, seperti hijau, dan biru bercampur putih-cokelat di antara rak berisi bebatuan tersebut.

dokpri
dokpri
Tidak hanya contoh tanah, dan bebatuan, ada pula alat-alat melakukan survey tanah, dan bebatuan yang dipajang, yang ternyata tidak sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun