Saya sama sekali tidak terpikirkan putri saya begitu sensitif, merasa papa dan mamanya tidak sayang padanya.
Setelah tangisannya reda, dokter menulis resep obat. Dokter bilang obat ini untuk membantu pencernaan dan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, supaya tubuhnya tetap sehat walaupun muntah...
"Lalu apa aku masih akan munth ?", tanya putri saya...
"Dokter punya satu cara supaya kamu tidak muntah lagi.. Kamu mau dengar nggak?", tanya dokter.
"Kalau ada rasa mau muntah, cepet-cepat peluk mama. Kalau dipeluk, kamu nggak akan muntah lagi.."
Dokter juga berpesan kepada saya,
"Nanti pulang bilang sama Bapak, harus pastikan memeluknya. Dia butuh pelukan Anda."
Dokter menyuruh kami untuk kembali lagi Sabtu depan dan sebaiknya papa dan adek dibawa juga.
Ternyata benar, sepulangnya dari rumah sakit hari itu, selama 1 mnggu, tidak muntah lagi.., malah kelihatan lebih ceria dari biasanya.
Sabtu siang, kami sekeluarga kembali menjumpai dokter di rumah sakit. Ketika berjumpa dengan dokter, putri saya langsung berlari ke pangkuan dokter. Dokter pun memangku putri kami & mulai berbincang dengan kami.
Kali ini, putri kami bisa sembuh karena telah membuka hatinya.