Mohon tunggu...
Diya Khoirun Nisa
Diya Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Enthusiast in content writing | content writer @jagatsetara | content portfolio @diyanisaa.21

Topik konten favorit : segalanya yang menarik dan bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mau panen berkualitas tinggi? Yuk saatnya kuasai fitokimia!

6 Juli 2025   20:45 Diperbarui: 6 Juli 2025   20:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi fitokiam pada tanaman (sumber : https://es.formulaswiss.com/)

Dalam dunia pertanian, selama ini kita terlalu fokus pada kuantitas panen seperti berapa hasil ton per hektar, seberapa besar ukuran buah atau biji, berapa buah dalam satu tanaman dan seberapa cepat masa panennya. Namun, di era sekarang, kita semakin sadar bahwa pasar bukan cuma membutuhkan hasil yang banyak tetapi juga berkualitas. Salah satu rahasia untuk mencapainya adalah dengan belajar fitokimia.

Apa itu fitokimia?

Fitokimia adalah cabang ilmu yang mempelajari senyawa bioaktif alami dari tumbuhan. Jadi, senyawa ini tidak sama dengan vitamin atau mineral utama. Senyawa ini yang digunakan tumbuhan untuk mekanisme pertahanan diri dari hama, penyakit dan efek buruk lingkungan. Meski bukan senyawa utama, fitokimia punya manfaat besar untuk kesehatan manusia mulai dari antioksidan, anti-kanker, anti-inflamasi, hingga pelindung kulit.

Senyawa apa saja yang termasuk di fitokimia?

Ada 5  kelompok senyawa bioaktif yang umum ditemui di semua tanaman, diantaranya :

1.  Karotenoid contoh : likopen dan beta-karoten terdapat di tomat dan wortel (Jomova dan Valko, 2011)

2. Flavonoid contoh : quercetin dan antosianin terdapat di teh hijau, buah naga dan bit (Kamarudin et al., 2023)

3. Saponin contoh : diosgenin terdapat di kacang kedelai dan ginseng (Xiu dan Liu, 2022)

4. Alkaloid contoh : kafein dan morfin terdapat di kopi, teh dan opium (Smith dan Smith, 2024)

5. Tanin dan polifenol : katekin terdapat di cokelat, teh dan buah beri (Choi et al., 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun