Meski sosok Dajjal ini sangat dibenci dan dimusuhi semua manusia, namuan penampilan sosok Dajjal sangat memikat dan menarik perhatian orang. Sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits Nabi: "Sesungguhnya bersama dia ada surga dan nerakanya, sungai dan air, serta gunung roti. Sesungguhnya surganya Dajjal adalah neraka dan nerakanya Dajjal adalah surga." (HR. Ahmad)
 Hadits di atas menyebut dengan jelas Dajjal selalu membawa surga dan neraka yang ditawarkan pada semua orang. Seolah olah dialah pemilik surga dan neraka sehingga dengan mudah menghakimi orang untuk dimasukkan surga atau neraka. Padahal sebenarnya surganya Dajjal adalah neraka demikian sebaliknya. Tawaran surga dan neraka inilah yang membuat banyak orang tertipu.Â
Terutama mereka yang berhati kotor, culas, ambisi terhadap kekuasaan dan sombong dengan imannya. Merasa dirinya paling benar, paling suci dan paling berhak atas surga. Â Ketika simbol agama sudah diobral untuk kepentingan politik sehingga fitnah dan kebenaran menjadi samar.
 Disinilah pentingnya kita bersikap kritis dan menjaga kebersihan hati pada siapa saja yang suka menggunakan simbol agama. Karena Dajjal bukanlah sosok yang terlihat bejad dan biadab.
Sebagai fitnah, dia justru terlihat mulia dan religius agar manusia tertarik padanya. Di jaman fitnah seperti ini, setan, iblis, dhemit semua menggunakan topeng malaikat. Dalam kondisi demikian hanya kebersihan hati, keikhlasan jiwa dan sikap istiqamah yang bisa menembus topeng yang terlihat mulia, indah dan menarik sehingga bisa melihat wajah Dajjal yang bengis dan biadab yang ada di balik topeng.
Dalam istilah Joyoboyo, dalam jaman Kolobendu, hanya orang-orang yang eling (ingat pada Allah) dan waspodo (senantiasa kritis dan tidak mudah hanyut delam klaim kebenaran yang provokatif) yang bisa selamat dari fitnah Dajjal ( Sholihulhadi sandangsawrwono)