Mohon tunggu...
Didik Sedyadi
Didik Sedyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Suka berdiskusi tentang matematika bersama anak-anak SMAN 1 Majalengka. Hobby menulis. Tinggal di Majalengka Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Remaja: Souvenir dari Pulau Dewata

28 Oktober 2016   23:51 Diperbarui: 15 Januari 2024   22:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam 14.00 telah lewat.

Salma telah menunggu panggilan dari Pak Bintang Fajar, dosennya, setengah jam yang lalu. Gadis itu gelisah. Menunggu, gelisah. Mau dipanggil masalah apa, juga gelisah. Apalagi cuaca semakin mendung. Membuka WA menambah pikiran tak keruan. WA isinya banyak yang tak penting. Mau membaca, tak membawa buku bacaan. Mau membaca bahan kuliah tadi pagi, masih ingat.

Ting! Ting!

Salma terhenyak. Telephon masuk. Afnan! Gumamnya.

“Hai Salmaaa...... lagi bengong ya?!”

“Kok tahu?”Salma kaget. Pertanyaan sahabatnya itu begitu tepat mengena.

“Hehee..... dari dulu juga begitu! Kalau sendirian pasti bengong.”

“Aaaaah.... kamu Nan! Kirain kamu sudah jadi dukun ramal. Ramalanmu tepat!”

“Whahaha! Kamu Sal! Aku mau liburan niiih ..... kutinggalkan Yogya untuk sementara, kita ketemuan hari Minggu besok! Kita main ke Panyaweuyan! Lihat terasering, juga akan kukenalkan kamu ke seseorang!”

“Aduuuh.... ngabibita bae Afnan , eh siapa dia? Calonmu kah? Tapi...... aku aduuuh maaf Nan .... maaaaf....”

“Maksudnya?”

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun