Mohon tunggu...
Didik Djunaedi
Didik Djunaedi Mohon Tunggu... Editor - Penulis, Editor dan Penikmat Hiburan

Editor, penulis, dan penikmat hiburan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Photovine: Menanam Foto dan Saksikan Ia Merambat

17 Agustus 2011   23:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:41 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang saya tuliskan pada pertengahan Juli lalu, selain G+ Google juga sedang menyemaikan bentuk media sosial lain bernama Photovine, media berbagi foto melalui perangkat mobile. Saat itu kita baru bisa mengunduh aplikasinya di App Store dan mengirimkan email untuk diundang. Kini, setidaknya sejak kemarin kita sudah bisa menggunakan aplikasi ini. Aplikasi buatan Slide, pengembang aplikasi yang kemudian diakuisisi oleh Google pada 2010, mirip dengan media sosial yang telah ada sebelumnya seperti Instagram dan Picplz. Seperti halnya Instagram, kita dapat memotret objek atau pemandangan di sekitar kita menggunakan handset kita lalu menyebarkannya ke Internet. Akan tetapi, yang membedakan Photovine dengan Instagram terletak pada Caption yang dinamakan Vines yang kita buat sendiri atau mengikuti Vines yang telah dibuat orang lain sebelumnya, lalu dalam beberapa waktu Vines tersebut akan berkembang sendiri dengan penambahan foto dari kita sendiri atau pengguna lain di seluruh dunia. Saat saya mencobanya, saya telah menyemaikan foto dengan Vines bernama "Jakarta" dan baru diikuti oleh seorang pengguna dengan dua fotonya, yang itu memang foto tentang Jakarta atau bukan. Di Photovine kita juga bisa memberi komentar terhadap foto tersebut dan menyukainya dengan memberi tanda "like" lalu ada juga penanda foto tersebut telah disaksikan berapa orang. Aplikasi ini juga menyediakan pilihan follow yang mirip di Instagram atau Twitter dan berkomunikasi dengan pengguna lain melalui message yang dikirim di inbox. Di pilihan Vines kita bisa menemukan ada tiga bagian, yakni Fresh yang berarti Vines terbaru yang diunggah pengguna, lalu Popular yang merupakan Vines yang telah banyak menjalar atau paling banyak berisi foto, dan Watching yang merupakan Vines yang sedang atau pernah kita lihat. Sementara ini tiga Vines yang terpopuler adalah Cutest Dog, At My Bedside, Things I Love About Summer. Ada kemungkinan pengguna berlomba-lomba memiliki Vines terpopuler atau kalau di Twitter semacam Trending Topics. Saat merasakan pertama kali, saya menikmatinya seperti dalam mottonya: Plant a photo, and watch it grow. Foto-foto tersebut memang akan bertumbuh terus bila ada orang lain memasukkan foto mereka dalam Caption atau Vines yang sama. Photovine bisa dikaitkan ke media sosial lain seperti Facebook dan Twitter, tetapi belum ke Google+ yang notabene adalah saudara sekeluarganya. Kemungkinan dalam waktu dekat aplikasi ini akan terintegrasi dengan G+. Dan sejauh ini, aplikasi ini baru ada di App Store yang berarti baru pengguna iPhone, iPod touch dan iPad yang dapat memanfaatkannya, seperti halnya dengan Instagram. Entah apa alasan Google meluncurkan aplikasi ini pertama kali malah di iPhone, bukan handset berplatform Android yang berada dalam keluarganya. Ingat, waktu peluncuran Google Plus, pengguna iPhone termasuk yang pertama memiliki aplikasi G+ yang stabil. Masalah kestabilan OS mungkin salah satu alasannya karena di Android ada berbagai jenis handset dari banyak vendor yang kemungkinan akan menimbulkan promosi yang kurang baik terhadap aplikasi baru. Yang tertarik menggunakan Photovine, silakan memberikan emailnya di sini. Cuma syaratnya, Anda harus pengguna iPhone, iPod touch, atau iPad yang telah mengunduh aplikasi ini di App Store secara gratis.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun