Mohon tunggu...
Didi Eko Prasetio
Didi Eko Prasetio Mohon Tunggu... Human Resources - “Setiap dan semua bagian dari dunia ini adalah perangkap bagi yang jahil dan perangkat kebahagiaan bagi yang bijak.” Rumi

Seorang penggiat dunia digital yang tekun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Politik Luar Negeri dan Diplomasi Abu Bakar Ash-Shiddiq

1 November 2019   15:14 Diperbarui: 1 November 2019   15:18 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Abu Bakar Ash-Shiddiq Abu Bakar lahir di Mekkah dua tahun beberapa bulan setelah tahun Gajah. Namanya adalah Abdulah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'aib bin Ghalib Al-Qurasyi At-Taimi. Nasab Abu Bakar Ash-Shiddiq bertemu dengan nasab Nabi Muhammad pada kakek keenam yaitu Murrah bin Ka'ab la memiliki nama Kuniyah Abu Bakar (Bakr), dari kata, "Al-Bak yang artinya adalah unta yang muda dan kuat. Bentuk jamaknya adalah. "Bikar" dan "abkur". Orang Arab menyebut Bak, yaitu moyang sebuah kabilah yang besar. Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki lebih banyak nama laqab atau julukan yang kesemuanya menunjukkkan luhurnya derajat dan kedudukan dengan kemanjuran langkah penelusuran dan nasab. Atiq dan Ash-Shiddiq. Rasulullah SAW menyifatinya dengan "Ariq bin An-nar" (orang yang terbebas dari api neraka), schingga dia lebih dikenal dengan nama "Ariq Ada yang mengatakan bahwa ia juga menggunakan Atiq karena kebagusan rupanya.

Sementara gelar Shiddiq, nama julukan ini diberikan oleh Rasulullah kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq karena ia selalu membenarkan dan mempercayai Rasulullah. Umat bersepakat atas julukan Ash-Shiddiq Bakar, karena ia senantiasa langsung membenarkan dan mempercayai Rasulullah tanpa pernah membantunya agak bimbang dan senantiasa mendukung pada kejujuran, tanpa pernah melakukan hal-hal yang tidak baik.

Dalam sejarah Islam Abu Bakar telah menorehkan kisah-kisah sukses. Dia adalah sahabat nabi yang pertama kali memeluk Islam bersamaan dengan Ali bin Abu Thalib ketika semua yang diseru Rasul harus pikir-pikir dulu untuk memutuskan masuk Islam. Mereka kala itu langsung menjawab 'ya' dan meyakini Muhammad sebagai utusan Allah saat itu juga. Bahkan disaat semua ragu ketika Rasul menyampaikan peristiwa Isra Mi'raj, Abu Bakar adalah orang yang tanpa ragu membenarkan kejadian tersebut. Sejak saat itulah dia dijuluki Al Shiddiq. Hari-hari selanjutnya setelah masuk Islam, dia membawa orang-orang yang kelak menjadi sahabat besar masuk Islam. Diantara sahabat tersebut, yaitu Ustman bin Affan, Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Auf, Sa'd bin Abu Waqqash dan Thalhah bin Zubair. Dialah yang membebaskan Bilal, seorang budak hitam yang kelak menjadi muadzin Rasulullah.

Keunggulan dan Strategi Politik Luar Negeri Abu Bakar Ash-Shidiq

Setelah kaum Muslimin dan para sahabat sepakat tentang wafatnyu Rasulullah SAW, maka Abu Bakar dikagetkan lagi dengan adanya perselisihan faham antara kaum Muhajirin dan Anshar tentang siapa yang akan dihubungi Nabi sebagai khalifah kaum Muslimin. Pihak Muhajirin menghendaki dari golongan Muhajirin dan pihak Anshar menghendaki dari golongannya yang memimpin. Situasi yang memanas ini dapat diatasi oleh Abu Bakar, dengan cara memilih dua orang calon khalifah untuk memilihnya yaitu Umar bin Khattab atau Abu Ubaidah bin Jarrah.

Namun demikian, memilih menyetujui Khalifah pertama kalinya Nabi Muhammad memilih sebagai Rasulullah wafat pada ahun 632 M. Abu Bakar memilih sebagai khalifah pertama yang memilih Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin negara dan umat Islam. Abu Bakar sebagai khalifah, yaitu :

1. Menurut pendapat umum yang ada pada zaman itu, seorang khalifah (pemimpin) haruslah berasal dari suku Quraisy; Opini ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi "al-aimmah min Quraisy" (kepemimpinan itu di tangan orang Quraisy).

2. Sahabat sependapat tentang ketokohan pribadi sebagai khalifah karena beberapa keutamaan dimilikinya, antara lain laki-laki dewasa pertama yang memeluk Islam, ia satu-satunya sahabat yang menemani Nabi SAW pada saat hijrah dari Mekkah ke Madinah dan kompilasi bersembunyi di Gua Tsur, yang dipilih oleh Rasulullah. Untuk mengimami shalat saat dia sedang uzur, dan ia bangsawan bangsawan, cerdas, dan berakhlak mulia.

3. Beliau sangat dekat dengan Rasulullah SAW, baik dalam bidang agama maupun kekeluargaan Sebagai khalifah Abu Bakar memperbaiki dua kali baiat. Pertama di Saqifa Bani Saidah yang dikenal dengan Bai 'di Khassah Masjid Nabi (Masjid Nabawi) di A'mmah.

Kecakapan Abu Bakar dalam memimpin dibuktikan dari bagaimana dia mendelegasikan wewenang, mengorganisasikan masalah dan mengatur kehidupan bernegara. Terlebih lagi ketika ia memutuskan untuk tetap memberangkatkan Usamah bin Zaid ke Romawi yang dipilih sebagai panglima pasukan oleh Rasulullah sebelum wafat.

Ketika semua orang ingin agar Abu Bakar menunda serangan dan mengganti Usamah, Abu Bakar menolaknya karena itu berarti tindakan yang meragukan keputusan Rasulullah. Usamah saat itu terus maju hingga wilayah Romawi sehingga mereka berkata,"Sungguh aneh orang-orang itu. Pemimpin mereka mati, tetapi mereka malah semakin berani dan menyerang negeri kita?!" Artinya disini bahwa, harus ada kepercayaan dan keberlanjutan mengenai suatu program satu pemerintahan ke pemerintahan yang selanjutnya. Dengan demikian dapat menciptakan stabilitas yang ada di masyarakat karena program tersebut berakhir tuntas dan tidak terkatung-katung karena pemerintahan baru selalu menjalankan program yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun