Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

IG: cakesbyzas

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Ketika Masalah Keuangan Menguji Cinta

10 Juli 2025   08:02 Diperbarui: 10 Juli 2025   07:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesulitan keuangan bisa jadi ujian tersendiri (freepik)

Ajaran Islam senantiasa menekankan keseimbangan --- bukan hidup miskin, tapi hidup sederhana. Nabi Muhammad tetap hidup bersahaja bahkan saat hartanya bertambah, dan beliau lebih menekankan keberkahan (barakah) daripada jumlah. Sedikit yang disyukuri lebih baik daripada banyak yang membuat gelisah.

Jadi, entah sedang berada dalam kekurangan atau kelimpahan, pertanyaannya tetap sama: Apakah hati ini tenang dengan apa yang dipunya? Ataukah ia terus gelisah mengejar yang belum ada?

Saat Emosi Menikah dengan Ekonomi

Uang menyentuh hampir semua aspek dalam kehidupan keluarga --- tempat tinggal, makanan, pendidikan, kesehatan, hiburan. Tapi ia juga menyentuh perasaan, harapan, dan identitas. Itulah mengapa kesulitan ekonomi sering kali menjadi kesulitan emosional. Ketika uang tak cukup, mudah sekali untuk terjebak dalam pola saling menyalahkan: "Coba kamu kerja lebih keras," atau "Kamu tuh boros banget." Kalimat-kalimat itu mungkin ada benarnya, tapi jarang membawa kesembuhan.

Sebaliknya, mereka sering menciptakan jarak emosional. Pasangan yang merasa disalahkan akan menutup diri. Yang merasa tidak didengar akan menjauh. Lama-lama, cinta menjadi terasa bersyarat, dan kepercayaan mulai terkikis.

Para konselor pernikahan sering menyebut konflik finansial sebagai salah satu penyebab utama perceraian. Tapi sebenarnya bukan angka yang memecah hubungan --- melainkan ketidakmampuan untuk membicarakan hal itu dengan kasih sayang. Yang merusak adalah keheningan, kekecewaan, dan ketakutan untuk jujur karena takut disalahpahami.

Al-Qur'an memberikan contoh indah tentang kesabaran dan saling mendukung, bahkan dalam masa sulit:
"Dan para istri punya hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf." (QS. Al-Baqarah: 228)

Dalam konteks pernikahan, ayat ini mengingatkan untuk memperlakukan pasangan dengan kebaikan, terlebih di masa sulit. Kesulitan ekonomi adalah ujian --- bukan cuma soal daya tahan, tapi juga soal akhlak. Tujuannya bukan menghindari stres sama sekali, tapi melewati masa itu bersama, dengan kasih sayang.

Apa yang Membantu Saat Tekanan Meninggi

Kesembuhan dimulai dari kejujuran --- bukan yang menyudutkan, tapi yang membuka hati. Duduk bersama, bukan untuk berdebat, tapi untuk benar-benar mendengarkan. Mendengarkan ketakutan di balik kemarahan. Mengakui beban yang mungkin tak terlihat.

Islam sangat menghargai musyawarah:
"Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu sudah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah." (QS. Ali Imran: 159)

Prinsip ini --- dikenal sebagai syura --- mendorong keluarga untuk membuat keputusan bersama, termasuk keputusan keuangan. Prinsip ini menunjukkan kalau setiap suara penting, dan kebijaksanaan kolektif lebih baik daripada kesombongan pribadi. Keluarga yang mempraktikkan ini biasanya menemukan kalau percakapan sulit akan menjadi lebih ringan dari waktu ke waktu.

Alat penting lain adalah rasa syukur. Meski terdengar klise, dampak psikologis dari syukur sangat nyata. Rasa syukur mengalihkan fokus dari yang tidak ada ke yang masih ada. Ia tidak menghapus masalah, tapi melembutkan hati. Islam penuh dengan dorongan untuk bersyukur:
"Sesungguhnya kalau kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS. Ibrahim: 7)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun