Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Let's talk about life.

IG: cakesbyzas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Menyikapi Beban Tuntutan untuk Selalu Berprestasi dalam Karier

11 Mei 2024   10:21 Diperbarui: 12 Mei 2024   17:51 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia karier yang kompetitif, seringkali kita merasa terbebani untuk selalu lebih berprestasi dari orang lain. Tuntutan ini bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari tekanan sosial, ekspektasi perusahaan, hingga ambisi pribadi. Tapi, sebab-sebabnya lebih dalam daripada sekadar tekanan eksternal.

Sebab-sebab Tuntutan Berprestasi

Kompetisi global dalam pasar kerja menimbulkan tekanan yang signifikan bagi individu untuk meningkatkan kinerja mereka. Seiring dengan globalisasi, individu tidak cuma bersaing dengan sesama profesional lokal, tapi juga dengan individu dari seluruh dunia. 

Hal ini mendorong mereka untuk selalu berusaha lebih keras, mengembangkan keterampilan, dan menunjukkan keunggulan supaya bisa bersaing secara global.

Perubahan teknologi yang cepat menjadi faktor lain yang memperkuat tuntutan berprestasi dalam karier. Perkembangan teknologi yang terus berubah memaksa para profesional untuk terus belajar dan berkembang supaya tetap relevan di pasar kerja yang dinamis. Dengan adanya inovasi dan perubahan teknologi, individu harus siap untuk menyesuaikan diri dan menguasai keterampilan baru untuk tetap bersaing.

Kultur perusahaan yang menekankan penghargaan dan pengakuan atas prestasi juga memberikan dorongan tambahan bagi individu untuk terus meningkatkan kinerja mereka. 

Penghargaan dan pengakuan tersebut bisa berupa promosi, bonus, atau penghargaan lainnya yang membuat individu merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Hal ini bisa mendorong mereka untuk terus mencari keunggulan dan menunjukkan kontribusi mereka secara maksimal dalam lingkungan kerja.

Cara Menghadapi Tuntutan Berprestasi

Menetapkan Batasan

Menetapkan batasan yang realistis dalam hal pencapaian dan prestasi adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental dan kepuasan pribadi dalam karier.

Mengakui batasan kemampuan dan waktu adalah langkah penting untuk menghindari stres berlebihan dan kelelahan.

Saat menetapkan tujuan, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu, sumber daya, dan kapasitas pribadi. Ini membantu mencegah terlalu menuntut diri sendiri dan mengurangi risiko kekecewaan kalau harapan terlalu tinggi.

Selain itu, mengenali kemampuan Anda sendiri juga penting untuk membangun rasa percaya diri dan menghargai pencapaian yang sudah Anda raih.

Menerima kalau setiap individu punya kelebihan dan kelemahan mereka sendiri membantu untuk meminimalkan perasaan tidak cukup atau merasa gagal.

Ketika Anda menghargai kemampuan Anda dan merayakan pencapaian kecil, Anda bisa menumbuhkan sikap yang lebih positif terhadap diri sendiri dan menghadapi tantangan dengan lebih percaya diri.

Membangun Dukungan

Mendapatkan dukungan dari kolega, mentor, atau bahkan konselor adalah langkah penting dalam menghadapi tekanan yang timbul dari tuntutan untuk selalu lebih berprestasi dalam karier.

Berbagi pengalaman dan strategi dengan orang lain tidak cuma membantu dalam mengurangi beban secara emosional, tapi juga memberikan perspektif baru dan solusi yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

Kolega sejawat bisa menjadi sumber inspirasi dan dukungan moral, sedangkan seorang mentor bisa memberikan pandangan dari sudut pandang yang lebih berpengalaman dan membimbing Anda melalui tantangan karier.

Selain itu, konselor atau profesional kesehatan mental juga bisa memberikan bantuan dalam mengatasi tekanan yang berkaitan dengan karier.

Mereka dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan untuk membantu Anda mengelola stres, mengidentifikasi pola pikir yang tidak sehat, dan mengembangkan strategi pemecahan masalah yang efektif.

Dengan mencari dukungan dari berbagai sumber, Anda bisa merasa lebih didukung dan termotivasi untuk menghadapi tuntutan berprestasi dalam karier dengan lebih tenang dan percaya diri.

Fokus pada Proses, Bukan Cuma Hasil

Mengalihkan fokus dari hasil akhir ke proses belajar dan berkembang merupakan strategi yang efektif dalam mengelola tekanan untuk selalu berprestasi dalam karier.

Dengan memusatkan perhatian pada proses belajar, Anda bisa menekankan pentingnya pengalaman dan pertumbuhan pribadi sebagai bagian integral dari perjalanan karier Anda.

Melalui pengalaman tersebut, Anda bisa mengidentifikasi pelajaran yang berharga, mengasah keterampilan, dan mengembangkan diri secara berkelanjutan, yang pada akhirnya bisa memberikan kepuasan yang lebih tahan lama daripada cuma berfokus pada hasil akhir.

Memahami kalau setiap langkah yang diambil dalam proses belajar dan berkembang merupakan bagian penting dari perjalanan karier bisa membantu Anda menemukan kepuasan bahkan kalau hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan awal.

Ketika Anda memperhatikan kemajuan pribadi dan pencapaian kecil yang dicapai sepanjang jalan, Anda bisa merasakan rasa bangga dan kepuasan atas upaya yang sudah Anda lakukan.

Dengan begitu, mengalihkan fokus ke proses belajar dan pertumbuhan pribadi bisa menjadi kunci untuk menjaga motivasi, kepuasan diri, dan kesejahteraan secara keseluruhan dalam menjalani karier.

Berbicara dengan Atasan

Kalau Anda merasa terlalu ditekan oleh beban kerja yang tidak seimbang, penting untuk mengambil langkah proaktif dengan berbicara kepada atasan atau departemen sumber daya manusia (HR).

Komunikasi terbuka dengan pihak terkait bisa membantu mengidentifikasi masalah, mengevaluasi beban kerja, dan mencari solusi yang bisa mengurangi tekanan.

Atasan atau HR mungkin tidak menyadari dampak dari beban kerja yang berlebihan, dan dengan memberikan umpan balik yang jujur, Anda bisa membantu mereka memahami situasi Anda dan mencari solusi bersama.

Mengadakan percakapan terbuka dengan atasan atau HR juga bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan berempati.

Dengan mendengarkan kekhawatiran Anda, atasan atau HR bisa menunjukkan dukungan dan keterlibatan dalam memastikan kesejahteraan karyawan.

Selain itu, ini juga memberikan kesempatan untuk membahas cara-cara untuk meningkatkan efisiensi, mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijaksana, atau bahkan mengeksplorasi opsi fleksibilitas kerja yang bisa membantu Anda menyeimbangkan tuntutan profesional dan pribadi dengan lebih baik.

Mencari Keseimbangan

Selain kesuksesan dalam karier, menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi adalah kunci untuk kesejahteraan dan kebahagiaan secara keseluruhan.

Meluangkan waktu untuk istirahat, bersantai, dan menikmati hal-hal di luar pekerjaan membantu mengurangi stres, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Aktivitas di luar pekerjaan seperti berolahraga, menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman, atau mengejar hobi bisa memberikan kesegaran pikiran dan memperbarui energi untuk menghadapi tugas-tugas yang menantang di tempat kerja.

Dengan menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, Anda juga bisa mencegah kelelahan dan kejenuhan yang berpotensi merugikan produktivitas dan kesejahteraan mental.

Memberi diri Anda waktu untuk menikmati aktivitas di luar pekerjaan juga membantu menjaga hubungan pribadi dan sosial yang kuat, yang merupakan aspek penting dari kehidupan yang memuaskan dan berarti.

Dengan begitu, selain fokus pada kemajuan dalam karier, penting juga untuk menghargai waktu dan ruang untuk diri sendiri di luar lingkup profesional untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara kehidupan kerja dan pribadi.

***

Tuntutan untuk selalu lebih berprestasi dari orang lain dalam karier seringkali merupakan beban yang berat, tapi dengan menyadari akar penyebabnya dan mengambil tindakan yang sesuai, Anda bisa mengelolanya dengan lebih efektif dan menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi Anda.

Dengan memahami faktor-faktor seperti kompetisi global, perubahan teknologi, dan budaya perusahaan yang menekankan penghargaan atas prestasi, Anda bisa mengidentifikasi cara-cara untuk mengelola tekanan dengan lebih baik, seperti menetapkan batasan yang realistis, mencari dukungan dari kolega atau mentor, dan menekankan pada proses belajar daripada cuma fokus pada hasil akhir.

Dengan begitu, Anda bisa menavigasi tantangan yang ada dengan lebih tenang dan mempertahankan keseimbangan yang sehat antara hidup profesional dan pribadi Anda.

Semoga bermanfaat!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun