Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bekerja di Lingkungan Kerja Toxic? Bagaimana Bisa Konsentrasi?

8 Februari 2021   10:00 Diperbarui: 10 Februari 2021   20:06 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Austin Distel on unsplash.com

Memang ngga semua orang beruntung bisa bekerja di lingkungan kerja yang ideal. Lingkungan kerja yang mendukung perkembangan dan pertumbuhan kariernya.

Banyak orang yang bisa dibilang "kurang beruntung" karena harus bekerja di lingkungan kerja yang toxic.

Lingkungan kerja di mana atmosfer tempat kerja tersebut penuh dengan hal-hal negatif dan politik kantor yang kotor.

Pernah berada di dalam kondisi itu? Gimana rasanya?

Berada di lingkungan seperti itu, rasanya ngga cuma jauh dari menyenangkan. Tapi juga membuat stres, ngga nyaman, dan hari-hari berasa suram.

Tempat kerja jadi seperti mimpi buruk. Setiap kali berangkat kerja, rasanya sangat ngga nyaman.

Anda hebat kalau masih bisa fokus bekerja dengan baik dalam situasi seperti itu. Itu menunjukkan kalau diri Anda lebih besar dari lingkungan Anda.

Tapi kalau Anda masih termasuk orang-orang yang sulit konsentrasi bekerja dalam lingkungan toxic seperti itu, ini ada tujuh cara yang bisa Anda lakukan untuk bisa tetap melakukannya.

Jangan terjebak

Anda punya pilihan ketika berada dalam lingkungan kerja yang toxic.

Anda bisa larut dalam hal-hal negatif di sekitar Anda dan jadi bagian dari masalah tersebut. Atau, Anda bisa memilih untuk ngga terjebak di dalamnya.

Anda bisa memilih untuk membiarkan saja negativitas tersebut melewati Anda. Fokus hanya untuk melakukan pekerjaan terbaik yang Anda bisa.

Saat Anda tiba di tempat kerja, segera lah mulai hari Anda.

Kalau Anda berada di bagian penjualan, fokuslah menjadi staf penjualan terbaik.

Kalau Anda berada di bagian administrasi, fokuslah memastikan Anda melakukan pekerjaan Anda secara akurat dan tepat waktu.

Jangan kasih alasan pengaruh negatif itu untuk mempengaruhi Anda.

Menjadi sumber cahaya positif

Sering kali lingkungan kerja yang toxic itu terbentuk karena adanya "serangan-serangan" yang dilakukan satu rekan kerja ke rekan kerja yang lain.

Kalau Anda melihat hal itu, jadilah orang yang memberi dukungan untuk rekan kerja yang "diserang" tersebut.

Bersikaplah baik, penuh perhatian, dan pengertian padanya.

Kalau Anda melihat memang rekan kerja Anda tersebut melakukan kesalahan, perbaiki kesalahan tersebut secara diam-diam atau beri tahu dia dengan cara yang santun.

Jangan pernah ikut menyerang atau bersikap negatif juga.

Ngga perlu juga bilang ke rekan tersebut untuk ngga bersedih karena serangan tersebut. Ngga ada gunanya.

Lebih baik Anda menjadi pendengar yang baik. Tawarkan dukungan dan ajak rekan kerja Anda tersebut keluar makan siang bersama, misalnya, dan kasih mereka kesempatan untuk berbicara tentang semuanya.

Dalam lingkungan kerja yang toxic, pastinya akan sangat menyenangkan untuk punya rekan kerja yang ngga menghakimi, yang menawarkan dukungan, telinga untuk mendengarkan, dan kebaikan untuk menangkal stres, kesal, dan ketakutan.

Miliki rencana

Cara terbaik lainnya untuk menjauhi hal-hal negatif adalah dengan membuat rencana kerja Anda pada hari itu.

Bagaimana Anda akan memulai hari? Tugas apa yang akan Anda selesaikan di penghujung hari nanti?

Punya rencana hari ini akan mengalihkan fokus Anda dari segala pengaruh toxic yang ada di sekitar Anda. Itu akan membuat Anda tetap fokus pada pekerjaan Anda.

Fokus pada rencana yang sudah Anda buat pun akan menjauhkan diri Anda dari politik kantor yang ngga penting.

Itu akan memberi Anda tujuan positif dan memungkinkan Anda untuk tetap berada di luar segala hal negatif yang terjadi di sekitar Anda.

Jauhi orang-orang toxic

Memang sih, melakukannya lebih sulit daripada mengatakannya.

Karena terkadang orang-orang toxic itu adalah bos Anda sendiri. Bagaimana bisa dihindari?

Tapi, kalau tempat kerja Anda punya area yang tenang untuk Anda bisa melakukan pekerjaan Anda, kenapa ngga coba pergi ke sana?

Bekerja di kantor terbuka memang bisa membuat Anda sangat bergantung pada bagaimana rekan kerja dan atasan Anda beraktivitas.

Tapi kalau Anda bisa menemukan tempat tenang tadi, Anda akan lebih bisa menjauh dari hal negatif yang tersebar di sekitar Anda.

Ketika Anda "bergaul" dengan orang-orang toxic, mereka akan menyeret Anda ke dalam "racun" mereka.

Sumber foto: unsplash.com
Sumber foto: unsplash.com

Jelaskan ke mereka kalau Anda punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan pindahlah ke tempat lain. Tinggalkan mereka. Itu akan membuat Anda ngga terlalu rentan terhadap pengaruh negatif mereka.

Bicaralah dengan Departemen SDM anda

Di sinilah Anda perlu berhati-hati.

Anda tentu ngga ingin terlihat seperti orang yang sedang menuduh orang lain atau sedang menyalahkan orang lain saat Anda berada di lingkungan kerja yang toxic.

Jelaskan saja pada departemen SDM Anda kalau Anda merasa sulit bekerja dengan orang atau tim tertentu.

Kalau memungkinkan, tunjukkan kalau ini adalah masalah Anda, bukan mereka, dan Anda ngga ingin keadaan menjadi lebih buruk.

Jelaskan ke mereka kalau untuk bisa melakukan pekerjaan Anda, Anda perlu dipindahkan ke tempat lain supaya Anda bisa berkonsentrasi dan lebih fokus.

Di dalam lingkungan yang toxic, tim SDM Anda mungkin juga menyadari adanya masalah tersebut. Mereka akan memahami permintaan Anda dan melakukan apa pun yang mereka bisa untuk mengakomodasi kebutuhan Anda.

Hal paling minimal yang bisa Anda lakukan adalah mengabaikan masalah yang terjadi.

Kalau situasinya menghalangi Anda untuk melakukan pekerjaan Anda dengan baik, Anda perlu membicarakannya dengan SDM atau atasan Anda.

Pakai headphone

Ini adalah salah satu trik yang bisa Anda gunakan.

Saat Anda ingin dibiarkan sendiri untuk berpikir dan bekerja tanpa diganggu, memakai headphone akan mencegah rekan kerja anda untuk mengganggu Anda. Itu menunjukkan kalau anda sedang ngga ingin diganggu.

Ngga penting apa yang Anda dengarkan. Bahkan ngga mendengar apa-apa pun ngga masalah. Memakai headphone itu cuma menandakan kalau Anda sedang ngga ingin diganggu dan ingin bekerja dengan tenang.

Bekerja dari rumah

Di masa pandemi global saat ini, kemungkinan untuk bekerja dari rumah menjadi lebih besar.

Kalau Anda bisa berada di luar lingkungan kerja Anda yang toxic, itu akan membuat Anda mampu untuk fokus pada pekerjaan Anda, bukan pada apa yang terjadi di sekitar Anda.

Sumber foto: unsplash.com
Sumber foto: unsplash.com

Jadi, kalau Anda punya pilihan untuk bekerja dari rumah, ambil kesempatan itu.

Dan biasanya nih, orang-orang toxic itu ngga bisa bertahan lama bekerja di sebuah perusahaan.

Mereka bisa pindah atas kemauan mereka sendiri, dipecat, atau mungkin dipindahkan ke posisi lain di mana mereka ngga bisa semakin menyebarkan pengaruh negatif mereka.

Kesimpulan

Sebetulnya, ngga perlu lah untuk sampai meninggalkan pekerjaan Anda kalau Anda mendapati lingkungan kerja yang toxic.

Tapi kalau Anda benar-benar merasa terganggu dan merasa mampu untuk pindah kerja, Anda bisa lakukan itu.

Idealnya, ngga ada yang boleh bekerja di lingkungan kerja yang toxic. Dan kalau Anda sudah mencoba semua cara yang mungkin bisa dilakukan untuk ngga terpengaruh lingkungan kerja toxic tersebut tapi belum juga berhasil, mau ngga mau memang Anda harus memilih untuk melangkah keluar.

Sulit? Mungkin.

Tapi untuk bertahan pun ngga sehat untuk Anda. Mungkin malah bisa dibilang pengaruhnya ngga sepadan dengan bayaran yang Anda terima.

Kalau sudah begitu, mendingan mulai mencari pekerjaan baru. Dan tenang saja, sebagian besar perusahaan ngga punya budaya dan lingkungan kerja yang toxic kok. Hanya sebagian kecil saja yang begitu. Jadi Anda hanya perlu sedikit berusaha untuk bisa menemukan dan memasukinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun