Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Talks about worklife and business. Visit my other blog: scmguide.com

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

3 Alasan Kenapa Anda Membuat Keputusan Buruk dan Bagaimana Menghentikannya

6 Agustus 2020   15:08 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:16 2001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nilai yang anda pegang mempengaruhi keputusan anda (Sumber Foto: unsplash.com)

Apa artinya?

Semakin sering Anda melewatkan latihan, kesempatan mendapatkan hasil yang lebih baik hilang begitu banyak.

Padahal, yang kita pikir, ngga apa-apalah sekali-kali melewatkan latihan. Ya kan?

Kalau Anda melakukannya dua hari sekali saja, Anda hanya akan mendapatkan hasil 611%! Sangat jauh berkurang. Padahal yang Anda kurangi hanyalah setengahnya.

Sayangnya, kita jarang berpikir seperti itu. Kita berpikir secara linear, bukan eksponensial.

Kita cenderung meremehkan apa yang bisa kita dapat di masa depan hanya untuk keuntungan jangka pendek. Padahal dampaknya bisa sangat besar.

Iya kalau cuma sekali dua kali. Kalau sekali dua kali kemudian jadi berlanjut empat, lima, dan seterusnya?

Bagaimana persepsi kita sangat mudah dipengaruhi status sosial

Betulkah persepsi kita sangat mudah dipengaruhi status sosial lawan bicara kita?

Anda mungkin bilang kalau Anda ngga peduli dengan status sosial orang lain. Anda bilang semua orang sama saja. Sama-sama manusia. Apa betul begitu?

Kenyataannya, tanpa kita sadari, kita terpengaruh oleh apa yang kita anggap bernilai dan apa yang menjadi keinginan sosial kita. Itu terjadi secara otomatis dan mewarnai persepsi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun