Berlatihlah untuk hidup di saat ini dengan duduk diam dan merasakan napas kamu, atau sekedar pergi keluar dan menikmati keindahan di sekitar kamu saat ini.
Kamu juga bisa membuat jurnal untuk merasakan keberadaan kamu.
Kamu bisa bertanya pada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan ini untuk membantu kamu melepaskan emosi kamu yang terperangkap dalam diri kamu: Siapa saya tanpa adanya kemarahan, sakit hati, dan dendam? Bagaimana hidup saya akan berbeda tanpa itu?
3. Ambil kembali kekuatan kamu
Mulailah menulis cerita baru untuk kamu sendiri. Kamu ngga dilahirkan sebagai korban dan memaafkan bukanlah pengalaman yang akan terjadi satu kali dalam hidup; Kamu harus berkomitmen untuk terus melakukannya lagi dan lagi.
Ngga ada yang memiliki kekuatan untuk membuat kamu merasa ngga nyaman tanpa persetujuan kamu.
Ketika perasaan menyakitkan yang sudah akrab itu kembali lagi, ingatkan diri kamu sendiri bahwa kamu memilih untuk memaafkan; kamu memilih untuk mengambil kembali kekuatan kamu, dan kamu memilih cinta dibanding amarah.
Kalimat berikut bisa sangat membantu:
"Hari ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk mengambil kembali kekuatan saya, karena saya cukup mencintai diri sendiri untuk melepaskan ingatan dan emosi lama itu. Saya memilih untuk bebas dan lebih bahagia SEKARANG "
Kesediaan untuk berubah perlu datang dari lubuk hati kamu. Kamu akan menemukannya ketika kamu mulai percaya bahwa memiliki kehidupan yang penuh sukacita, tujuan, penuh hubungan yang penuh cinta dan bermakna adalah hak kamu sejak lahir.
4. Hargai pelajaran
Setiap pengalaman yang kamu miliki adalah pengalaman belajar. Terkadang kamu akan kewalahan, tetapi saya dapat memberi tahu kamu bahwa kamu menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Bahkan jika kamu berpikir bahwa apa yang terjadi pada kamu ngga adil, pengalaman itu adalah bagian dari pertumbuhan mental kamu dalam hidup ini.