Mohon tunggu...
Dicki Novandi
Dicki Novandi Mohon Tunggu... Programmer - Hanya Sekedar Mengungkap Keresahan

Bukan Siapa-Siapa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Lingkungan Rusak, Masyarakat Sengsara, dan Dianggap Perusuh

20 Agustus 2019   13:20 Diperbarui: 20 Agustus 2019   13:46 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada banyak cerita yang didengar tentang buruknya Suku Pedalaman Kalimantan, ya itu adalah hal yang saya sering dengar sebagai orang yang berasala dari luar pulau Kalimantan, namun apa yang saya dengar ternyata semua tidak benar, mereka orang-orang pedalaman Kalimantan juga sama dengan kita, namun hal yang membuat cerita itu ada karena berbagai masalah dan konflik yang sering terjadi antara masyarakat pedalaman Kalimantan dengan Perusahaan Perkebunan/ Pertambangan yang memanfaatkan tanah Kalimantan. 

Permasalahan yang terjadi pada umumnya adalah konflik agraria atau masalah lingkungan, kedua masalah ini sangat umum terjadi di lokasi Perkebunan atau Pertambangan. Permasalahan semacam ini adalah hal yang harus menjadi perhatian pihak terkait baik dari pemerintah maupun lembaga-lembaga non pemerintah yang menaungi ini. 

Kehadiran perusahaan di Kalimantan diharapkan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pedalaman kalimantan namun hal yang terjadi selama ini masih jauh dari harapan. Pada mulanya hadirnya perusahaan menjanjikan hal yang positif bagi masyarakat yang berada Pedalaman Kalimantan dengan segala program yang mereka janjikan seperti program kemitraan yang akan mensejahterakan masyarakat, lingkungan yang akan tetap terjaga dan akan mengutamakan masyarakat setempat untuk bekerja. 

Namun apa yang terjadi setelah beberapa tahun perusahaan berjalan, konflik pun bermunculuan dengan berbagai masalah seperti pola kemintraan yang terlalu lama dengan berbagai alasan perushaan, lingkungan yang rusak akubat pengolahan limbah yang dianggap tidak terlalu penting, dan sulitnya masyarakat sekitar untuk bekerja di perusahaan. 

Hal semacam ini sudah umum terjadi, pada awalnya perusahaan menjanjikan program kemitraan seperti program Plasma yang secara penjelasan dan progaram cukup baik dan menarik sehingga masyarakat dengan senang hati menyerakhan tanah mereka untuk dikelola Perusahaan dengan system kemitraan, namun apa yang di dapat masyarakat tak sesuai harapan mulai terlalu lamanya bagi hasil dan tidak dijelaskannya bagai mana system pola kemitraan yang sebenarnta sehingga masyarakat tidak merasa ditipu oleh perusahaan. 

Ketika banyak permasalahan muncul dan ketika masyarakat menuntut haknya yang terjadi adalah masyarakat malah dianggap sebagai pengganggu kegiaan perusahaan dan tak jarang hal ini menjadikan konflik yang besar hingga masyarakat yang mengalami kerugian dan tak jarang masyarakat yang harus berurusan dengan polisi hingga dipenjara. 

Apa yang didapat oleh masyarakat dengan hadirnya perusahaan di sekitar mereka sering kali tak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan, dan ketika mereka mencari keadilan malah mereka dianggap sabagai perusuh dan pengganggu padahal mereka hannya ingin hidup tentram dan damai di tempat mereka.

Dan yang mesti diperhatikan oleh pihak-pihak terkait adalah bagai mana masyarakat bisa bertidak lebih efisien dalam memperjuangkan hak mereka bukan dengan cara yang selama ini mereka lakukan, hal ini karena kurangnnya edukasi yang mereka dapatkan dan kurangnya dukungan lembaga-lembaga terkait untuk mendampingi mereka dalam menuntuk hak mereka yang dipermainkan perushaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun