Mohon tunggu...
Diat Anugrah
Diat Anugrah Mohon Tunggu... Gemar dalam membaca, amatir dalam menulis.

Suami Mutami Matul Istiqomah dan Ayah Filo Dewari Anugrah.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bukan BMT, Muhammadiyah Punya BTM

17 April 2025   22:19 Diperbarui: 16 Mei 2025   05:32 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi logo Muhammadiyah (mbstarakan.sch.id)

Kiprah Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, hingga sosial sudah tidak bisa diragukan lagi. Trisula gerakan Muhammadiyah ini dibuktikan dengan ribuan amal usaha mulai dari sekolah, rumah sakit, hingga panti asuhan.

Namun tidak hanya tiga pilar atau trisula di atas, Muhammadiyah juga punya pilar keempat yaitu pilar ekonomi yang diwujudkan dalam bentul BTM. Salah ketik? Tidak, yang dimaksud memang BTM, bukan BMT.

BTM atau Baitut Tamwil Muhammadiyah merupakan amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang ekonomi. Tujuannya adalah untuk mengembangkan perekonomian anggota dan masyarakat, khususnya Muhammadiyah, sesuai ajaran Islam. Pada akhirnya, setiap langkah BTM ditujukan untuk membantu Muhammadiyah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Keberadaan dan kiprah BTM memang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Jangankan masyarakat luas, warga persyarikatan saja masih banyak yang lebih kenal BMT dibanding BTM. Memang ketenaran BTM benar-benar kalah telak dibanding BMT. Alih-alih mengenal, orang-orang lebih mengira BTM itu salah ucap atau salah ketik dari BMT.

BMT yang berarti Baitul maal wat tamwil, artinya memiliki dua fungsi yaitu sebagai Baitul maal dan Baitut tamwil. Baitul maal tugasnya mengelola maal. Maal itu mencangkup zakat, infaq, sodakoh, dan dana-dana lainnya yang sifatnya untuk sosial tanpa mengejar profit.

Sebaliknya, baitut tamwil memiliki tugas mengelola dana masyarakat seperti tabungan dan pembiayaan yang sifatnya adalah bisnis atau komersial. Karena bisnis, maka ada tujuan untuk memperoleh profit atau keuntungan.

Sudah jelas kan beda kedua fungsi tersebut? Lalu bagaimana dengan BTM? Seperti kepanjangan namanya: Baitut Tamwil Muhammadiyah, BTM hanya memiliki fungsi sebagai baitut tamwil. Singkatnya, fungsi utama BTM adalah fokus mendapat profit dan tidak mengelola maal.

Kenapa dibuat seperti itu? Bukankah lebih baik kalau fungsinya semakin banyak? Kita harus ingat bahwa Muhammadiyah sudah punya LazisMu sebagai rumah pengelolaan zakat, infak dan sodakoh. Oleh sebab itu, pemfokusan ini bertujuan agar tidak ada AUM atau lembaga Muhammadiyah yang fungsinya saling bertabrakan.

Jadi, sudah jelas ada perbedaan tujuan dari BTM dengan BMT. Jika berharap BTM bisa menyaingi BMT dalam ketenaran sepertinya terlalu muluk-muluk. Bagaimana tidak? BMT sudah menjadi top of mind dari bentuk lembaga keuangan syariah. Kalo bicara ekonomi syariah, pasti yang terpikir adalah BMT.

Selain itu, jumlah BMT di Indonesia sudah sangat melimpah dengan berbagai afilliasinya, entah itu pada perseorangan, kelompok, maupun ormas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun