Mohon tunggu...
Dias Ashari
Dias Ashari Mohon Tunggu... Penulis - Wanita yang bermimpi GILA, itu akuuu..

Mantan Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Meneladani Semangat Menulis Marquis de Sadde

21 Oktober 2020   22:26 Diperbarui: 22 Oktober 2020   00:54 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marquis de Sadde Sumber:greelane.com

Cerita dari Marquis de Sade ini pernah di rekam dalam film Quills dimana dia adalah seorang penulis dengan karya-karyanya yang berbau seks. Dia adalah seorang lelaki tua yang berbadan tegap, berkulit putih dan agak gemulai. Dia hidup sezaman dengan Kaisar Napoleon Bonaparte di tahun 1794.

Saat usianya 16 tahun dia sudah melakukan tindak kekejian kepada seorang pelayan perempuan yang ia setubuhi lalu menusuk kemaluannya dengan kayu salib.

Akibat perbuatannya itu dia di penjara selama 6 bulan. Namun bukannya berubah dia melakukan kekejian yang sama yaitu menguliti seorang tubuh pelacur menggunakan belati dan ia menuangkan lelehan lilin di atas daging merah itu. Setelah kejadian ini dirinya tidak dimasukkan lagi ke penjara melainkan ke sebuah rumah sakit jiwa.

Di dalam rumah sakit jiwa Marquis ini disediakan segala fasilitas demi menunjang kesembuhannya. Bahkan dia diizinkan oleh Coulmier untuk menulis cerita-cerita seksual yang berbau mesum, cabul dan binal. Namun dengan satu syarat yaitu karyanya hanya boleh dikonsumsi pribadi.

Mulanya dia menikmati namun lama-lama dia muak jika harus membaca karyanya yang menumpuk seorang diri. Dia ingin jika masyarakat Perancis membaca ide-ide gilanya dan tenggelam dengan cerita-cerita yang dibuatnya.

Hingga suatu hari ia menerbitkan karya-karyanya dari pelosok kota hingga menyelusup ke kerajaan. Napoleon Bonaparte saat itu murka dan meminta kepada pengawal untuk memusnahkan buku-buku yang sudah tersebar.

Coulmier yang merasa kecewa kemudian merampas kertas dan pena yang dimiliki Marquis. Beberapa hari ia hanya bisa melamun baginya penyiksaan yang paling keji adalah ketika kegiatan menulisnya dipaksa untuk berhenti.

Dalam ketersiksaannya ini Marquis berpikir untuk menjadikan tulang ayam sebagai pena, anggur sebagai tinta dan spreinya sebagai kertas. Saat pelayannya datang ia meminta untuk menyalin tulisan dalam sprei untuk kemudian di terbitkan.

Buku karya Marquis kembali beredar dan hal ini diketahui oleh Coulmier. Ia pun dengan sigap mengosongkan kamar dan hanya meninggalkan seutas baju yang dikenakan Marquis saja.

Gilanya lagi dia memotong jari-jarinya agar mengeluarkan darah yang kemudian dijadikan sebuah tinta untuk menulis. Disini Coulmier kembali marah dan menelanjangi Marquis seperti binatang dan memenjarakannya di ruang bawah tanah dengan kondisi di borgol.

Bukan Marquis jika mudah menyerah, sebab menurutnya dalam tekanan, seniman justru berkembang. Di selnya terdapat lima sel lain yang dihuni oleh sekumpulan orang gila. Marquis meminta mereka untuk membantunya menulis dengan cara membisikan ide-idenya lalu di tuliskan oleh Madelline yang memang dekat dengan tempat pencucian sprei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun