Mohon tunggu...
Dian Syahputra
Dian Syahputra Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis itu Gampang

Motto : Berharap yang Terbaik, Namun Bersiap untuk yang terburuk. Jenius Dermawan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis ASEAN Outlook on Indo-Pasific Menjaga Perdamaian di Wilayah Indo-Pasific

23 Januari 2020   00:04 Diperbarui: 23 Januari 2020   00:08 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Abstrak
Keamanan merupakan bagian dari kedaulatan negara oleh karena itu setiap negara membekali negaranya dengan melakukan aliansi dengan negara lain sehingga negara tersebut merasa aman dari ancaman kekuatan negara yang lebih besar, dinamika antara cina dan amerika serikat yang terjadi di wilayah asia-pasifik menyebabkan ketidak stabilan ekonomi di asia-pasifik, mengingat wilayah asia pasifik merupakan letak yang sangat strategis dalam meningkatkan perekonomian dan lainnya, oleh karena asean kini membuat kerangka asean outlook on the indo-pasifik yang akan menjaga kestabilan keamana serta ekonomi di asia-pasifik, asean menjadi pemimpin dalam kerangka tersebut dengan berdialog kepada rivalitas yang ada demi mewujudkan pemajuan dan kesejahteran bersama.
Kata Kunci : AOIP, ASEAN, DINAMIKA, KERJASAMA

Pendahuluan
Latar Belakang
Asia Pasifik merupakan kawasan yang sangat luas, kaya perbedaan dan memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi, dinamika dan keamanan yang tinggi. Dihuni negara-negara ekonomi kuat, negara industri maju, industri baru, dan rumah dari 40% penduduk dunia. Kawasan ini mereprentasikan 54% GDP dunia, 44% aktivitas perdagangan dunia, dan memiliki rute-rute perdagangan penting. Pada tahun 2007, muncul pertama kali istilah Indo-Pasifik sebagai pengganti terminologi Asia-Pasifik dengan perbedaan mendasar penekanan pada wilayah yang berkaitan dengan perairan. Kawasan Indo-Pasifik meliputi Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Benua Asia Daratan, Jepang, Asia Tenggara dan Benua Australia, yang meliputi negara-negara maju seperti Cina, Jepang, India, Australia, Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Kanada. Kawasan tersebut telah menjadi yang paling dinamis di abad ke-21 dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari belahan dunia lainnya. (Ian Montratama, 2016)
Keberadaan negara-negara berkekuatan besar yang terletak di kawasan Asia-Pasifik menjadi faktor utama yang menyebabkan iklim keamanan kawasan Asia-Pasifik selalu fluktuatif, karena sering bersinggungannya kepentingan antar negara-negara besar. Amerika Serikat sebagai superpower selalu menunjkukan perilaku yang memicu rivalitas di kawasan, seperti keputusannya mendirikan pangkalan militer di Darwin pada awal tahun 2012 dengan mengirimkan 200 pasukan marinir AS, menyebabkan berbagai respon dari negara-negara yang merasa terancam, terutama China sebagai salah satu great power sangat keberatan dengan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin tersebut.(https://www.telegraph.co.uk/)

Pembahasan
Teori Balance
Balance of power adalah salah satu teori hubungan internasional yang menekankan padaefektifitas kontrol terhadap kekuatan sebuah negara oleh kekuatan negara-negara lain. Kontrol yangterjadi berupa distribusi kekuatan negara pesaing ataupun aliansi. Balance of power memiliki asumsidasar bahwa ketika sebuah negara yang dominan meningkatkan kekuatannya secara lebih agresif, makanegara-negara kecil yang merasa terancam akan merespon dengan beraliansi dengan negara besar untukmenjaga keamanan negara mereka dari ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh negara yang dominan.Sebagai contoh seperti saat Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara yang berkuasasaat itu terus menyeimbangkan kekuatan mereka dengan meningkatkan kapabilitas militer dan jugamembentuk aliansi-aliansi dengan negara-negara lain. Balance of power dimaksudkan dengan tujuan agar tercipta keteraturan dalam struktur internasional.(www.academia.edu)
Negara-negara yang bertujuan untuk mengejar cita-cita, harapan, kepentingan-kepentingan keamanan, misalnya dan bertujuan untuk memperluas wilayah pengawasannya ke dalam formulasi kebijaksanaan luar negerinya. Suasana seperti ini akan menghasilkan suatu sistem yang berbentuk koalisi. Maka dengan demikian, suatu koalisi yang disebut sebagai yang stabil, yang dapat terpengaruhi di dalam sistem internasional, bilaman konsep perimbangan kekuatan tadi itu di bangun di dalam kerangka hubungan-hubungan negara-negara besar. Perimbangan kekuatan dapat dimasukkan ke dalam pengertian yang kiranya dapat dianggap sebagai alat untuk memecahkan permasalahan yang mungkin terjadi dalam hubungan antar negara-negara, namun yang penting dalam kerangka ini adalah bagaimana agar konflik tersebut dapat dibatasi atau bahkan dapat dikurang (Sitepu, P. Anthonius. 2011. Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.)

Balance of Power atau keseimbangan kekuasaan merupakan suatu kajian teori dalam Hubungan Internasional yang dapat diartikan sebagai upaya untuk menyeimbangkan kekuatan dan kekuasaan agar mencegah salah satu negara menjadi paling kuat (dominan) bagi negara lain. Teori ini sendiri berasumsi bahwa ketika sebuah negara yang dominan meningkatkan kekuatan mereka secara lebih agresif, maka negara-negara kecil lainnya merasa terancam dan mulai beraliansi atau bekerja sama dengan negara-negara besar untuk menjaga keamanan negara mereka dari negara yang dominan. (/www.kompasiana.com)
Menurut H.C. Palmer dan N. D. Perkins dalam bukunya International Relations, Balance of Power ialah : "Perimbangan kekuatan mengasumsikan bahwa perubahan aliansi dan tekanan yang menyimbangkan agar tidak ada satu kekuatan atau gabungan kekuatan yang dibiarkan berkembang semakin kuat hingga mengancam keamanan yang lainnya" Palmer dan Perkins meyakini bahwa besarnya kekuatan suatu negara menjadikannya sebagai ancaman untuk negara lain. Oleh karena itu akibat dari merasa terancam dari kekuatan dari negara tersebut, negara yang terancam kemudian membuat aliansi dengan negara lain untuk menyeimbangkan kekuatannya. Balance of power berfungsi efektif jika pertama, sekelompok negara dapat membentuk perseimbangankekuatan dalam sebuah aliansi. Di dalam aliansi tersebut negara-negara pasti lebih merasa aman dan jugalebih tahu kekuatan masing-masing negara dalam aliansi tersebut. Dalam keadaan yang demikian, proses perseimbangan kekuatan dapat mendorong terciptanya dan terjaganya stabilitas hubungan antar negarayang beraliansi, sebagai contoh banyak dibuatnya pakta pertahan dunia. Kedua, dua negara yang berbedadapat saling melakukan perimbangan kekuatan dengan cara menyesuaikan kekuatan militer masing-masing antara yang satu dengan yang lain, contohnya pada perang dingin Amerika dan Uni Sovietmelakukan perimbangan kekuatan melalui peningkatan kapabilitas militer dan yang paling menonjoladalah perlombaan senjata nuklir yang mereka lakukan sehingga mereka akan berpikir dua kali untukmenyerang satu sama lain karena dampak yang ditimbulkan akan sangat merugikan bagi mereka sendiri (https://hedsidea.com).

Dinamika Indo-Pasifik
Dominasi AS dalam level global maupun dikawasan Asia Pasifik dalam  bidang ekonomi maupun militer menjadi tantangan tersendiri bagi  perkembangan ekonomi dan militer China. AS sendiri telah mendominasi perekonomian dunia sejak akhir abad ke 19 dan awal abad 20 yang berbanding  lurus dengan perkembangan kekuatan militer. Ketergantungan dari negara-negara yang berada dikawasan Asia-Pasifik dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk mempertahankan diri dari serangan pihak lain dengan mengandalkan kekuatan AS yang berperan sebagai pelindungnya. AS menjadi kekuatan dominan dan membentuk sebuah sistem unipolar di Asia Pasifik, ini tidak merupakan sebuah kondisi yang tidak direncanakan namun merupakan konsekuensi logis dari superioritas ekonomi dan militer yang dimiliki AS. Dalam rangka mendukung dan memperkuat kehadiran AS di Asia Pasifik, AS membentuk United States Pacific Command (USPACOM) yang berpusat di Hawaii sebagai komando militer yang bertanggungjawab atas stabilitas keamanan dan pertahanan AS serta sekutunya di kawasan Pasifik. USPACOM membawahi beberapa Pangkalan Militer AS yang berada dikawasan Asia-Pasifik seperti di Jepang, Korea Selatan dan Guam. (www.researchgate.net)
Xi Jinping merupakan pemimpin yang sangat kuat dan inovatif dalam melihat tata kelola global. Dia tampak berbeda dari para pendahulunya, Xi bergerak lebih cepat dan tegas dalam pencapaian kepentingan utama Cina. Kepentingan-kepentingan tersebut antara lain, memaksimalkan pengaruh Cina di wilayah Pasifik Barat, membangun hubungan ekonomi Cina dengan negara-negara di kawasan, reunifikasi dengan Taiwan dan menegaskan klaim teritorial Cina di Laut Cina Selatan dan Timur yang diupayakan dengan penguatan teknologi maritim dan kapabilitas militer. Kebijakan ekonomi regional Cina juga dirancang untuk meningkatkan inter-konektivitas sambil terus memainkan peran dalam mekanisme multilateral yang ada. . Untuk mengembangkan strategi ini, Cina menggunakan tiga jalur pendekatan, yaitu kerja sama ekonomi, jalinan kemitraan strategis, dan keamanan multilateral. Pada jalur strategi yang pertama, kerja sama ekonomi Cina tidak hanya mendekati negaranegara Asia Pasifik sebagai mitra bilateral, tetapi juga menggunakan jalur multilateral untuk mengembangkan dan mengintensifkan hubungan ekonominya. Kebijakan ekonomi regional tersebut pada akhirnya mampu mengukuhkan Cina sebagai kekuatan baru yang berpengaruh di kawasan. Dengan absennya AS dalam Trans Pacific Partnership (TPP) dan kini muncul inisiatif baru OBOR. (M Najeri Al Syahrin)

Asean Outlook On Indo-Pasific
 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 yang mengusung tema ASEAN Partnership for Sustainability telah dilaksanakan pada 20-23 Juni lalu di Bangkok, Thailand. Mewakili 650 juta penduduk ASEAN, sepuluh pemimpin negara-negara anggota ASEAN berkumpul dan menghasilkan beberapa dokumen penting yang hasilnya tidak hanya akan berdampak bagi ASEAN, tetapi dapat juga menimbulkan pengaruh besar bagi negara-negara tetangga di kawasan. Salah satu dokumen penting yang dihasilkan dan cukup mendapat perhatian masyarakat internasional adalah disepakatinya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific/ AOIP (Pandangan Bersama ASEAN tentang konsep IndoPasifik). Dokumen ini merupakan pandangan resmi pertama ASEAN yang disampaikan kepada publik mengenai konsep Indo-Pasifik di tengah menguatnya persaingan kekuatan-kekuatan besar di kawasan ini. Banyak pihak melihat AOIP akan memberi pengaruh signifikan bagi perkembangan ASEAN di masa yang akan datang. Para pemimpin ASEAN tersebut menyadari bahwa kawasan Indo-Pasifik sebagai wilayah yang terintegrasi dan terhubung, menekankan pada dialog bilateral dan multilateral dan memperkuat kerja sama yang berfokus pada pembangunan untuk kesejahteraan, dan menjadikan aspek maritim sebagai elemen tata kelola perusahaan global (http://berkas.dpr.go.id)
Wilayah Asia-Pasifik dan Samudra Hindia adalah yang paling dinamis di dunia serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi selama beberapa dekade. Akibatnya, wilayah ini terus berlanjut mengalami perubahan geopolitik dan geostrategis. Pergeseran ini juga menghadirkan peluang tantangan, Asia Tenggara terletak di tengah-tengah kawasan yang dinamis ini dan merupakan saluran yang sangat penting ,oleh karena itu Asean berkepentingan untuk memimpin pembentukan arsitektur ekonomi, keamanan dan memastikan bahwa dinamika tersebut akan terus membawa perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemakmuran bagi masyarakat di Asia Tenggara seperti di wilayah Asia-Pasifik dan Samudera Hindia yang lebih luas atau Indo-Pasifik. Terhadap latar belakang ini, Para Pemimpin ASEAN telah sepakat untuk membahas lebih lanjut inisiatif itumemperkuat arsitektur regional yang berpusat di ASEAN, yaitu, ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik. Outlook ini tidak bertujuan untuk menciptakan mekanisme baru atau mengganti yang sudah ada yang; melainkan, ini adalah Outlook yang dimaksudkan untuk meningkatkan proses pembangunan Komunitas ASEAN dan untuk memperkuat dan memberikan momentum baru bagi mekanisme yang dipimpin ASEAN saat ini menjadi lebih baik menghadapi tantangan dan meraih peluang yang timbul dari regional saat ini dan masa depan dan lingkungan global. (asean.org)

ASEAN Outlook on Indo-Pacific merupakan penegasan posisi ASEAN dalam peranannya untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. yang mencakup Asia Pasifik dan Samudera Hindia. Outlook ini mengedepankan pendekatan dialog dan kerja sama yang terbuka dan inklusif di bidang yang menjadi prioritas ASEAN, yaitu maritim, ekonomi, konektivitas, dan pencapaian SDGs. Sentralitas ASEAN sangat dibutuhkan di tengah dinamika pergeseran geopolitik dan geostrategis di kawasan Indo-Pasifik. ASEAN Outlook on Indo-Pacificmembuka dialog dan kerja sama dengan semua negara tanpa terkecuali. Outlook ini juga mengedepankan sinergi di tengah berbagai perbedaan konsep Indo-Pasifik dan ditujukan untuk memperkuat mekanisme yang sudah ada dalam menghadapi tantangan regional dan global. (kemlu.go.id)
ASEAN Outlook on the IndoPacific merupakan pandangan resmi pertama ASEAN mengenai konsep Indo-Pasifik. AOIP akan sangat menentukan arah kerja sama yang akan dikembangkan negara-negara anggota ASEAN bersama negara mitranya. Bagaimana strategi ASEAN dalam melindungi kepentingan mereka di kawasan Indo-Pasifik di masa yang akan datang akan dapat diprediksi dengan memahami dokumen ini. Di tengah menguatnya persaingan kekuatan-kekuatan besar di kawasan, AOIP akan menjadi pedoman bagi negara-negara anggota dalam merespons berbagai tekanan yang mungkin muncul untuk mendukung atau menjauh dari proposal Indo-Pasifik lainnya. Melalui AOIP, ASEAN tampaknya berupaya membangun ulang narasi geopolitik mereka dan mengedepankan strategi regional mereka dalam melindungi kepentingan bersama di Indo-Pasifik. Di tengah menguatnya rivalitas antara Amerika Serikat dan China, outlook ini menegaskan posisi ASEAN untuk tidak akan memihak kepada salah satu kekuatan besar manapun dalam persaingan mereka di kawasan Asia Pasifik dan Samudera Hindia. ASEAN memandang kedua kawasan ini sebagai kawasan yang terintegrasi dan terkoneksi. Empat elemen penting yang disampaikan dalam AIOP mengenai bagaimana pendekataan ASEAN terhadap kawasan Indo-Pasifik adalah: integrasi kawasan AsiaPasifik dan Samudera Hindia; pengutamaan dialog dan kerjsama dari pada rivalitas; pemajuan pembangunan dan kesejahteraan untuk semua; dan pentingnya kemaritiman bagi arsitektur kawasan. Rivalitas kekuatan besar di kawasan Indo-Pasifik dikhawatirkan akan mempengaruhi stabilitas kawasan dan meluas menjadi persaingan di berbagai sektor, tidak hanya ekonomi. ASEAN ingin menghadapi kondisi ini dengan meredam dan menghindari sikap saling tidak percaya yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman dan kondisi zero-sum game. (http://berkas.dpr.go.id)

Kesimpulan
Dengan begiitu banyaknya negara yang ada, tentu banyak kepentingan dan kekuasaan yang bersaing untuk menjadi yang terunggul. Berangkat dari asumsi bahwa setiap negara akan menggunakan pengaruhnya atau power yang mereka miliki untuk terus melakukan ekspansi atau melakukan segala cara untuk mencapai kepentingan nasionalnya, Berdirinta Asean outlook on the indo-pasifik, sebagai rezim keamanan guna menjamin kestabilan kawasan terhadap ancaman dinamika hubungan antara cin dengan amerika serikat, dengan cara berdialog kepada rivalitas guna untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Daftar Pustaka
Ian Montratama : Rekonstruksi Politik Luar Negeri Indonesia di Tengah Dinamika Lingkungan Strategis Indo-Pasifik Abad ke-21, dalam intermesticjournal.fisip.unpad.ac.id intermestic article download diakses pada 15 januari 2020
https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/asia/china/9268949/Chinese-anger-at-US-base-in-Australia.html diakses pada 16 januari 2020
https://hedsidea.com/2016/08/17/balance-of-power/ 16 januari 2020
https://www.kompasiana.com/audranblk/5c7348d16ddcae2e247f5b53/balance-of-power-menyeimbangkan-atau-malah-membahayakan-dunia diakses pada 17 januari 2020
https://www.academia.edu/7912444/Balance_Of_Power diakses pada 18 januari 2020
https://asean.org/storage/2019/06/ASEAN-Outlook-on-the-Indo-Pacific_FINAL_22062019.pdf diakses pada 18 januari 2020
https://kemlu.go.id/portal/lc/read/821/berita/asean-outlook-on-indo-pacific-diperkenalkan-kepada-kanada diakses pada 19 januari 2020
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-XI-12-II-P3DI-Juni-2019-244.pdf diakses pada 19 januari 2020
https://www.researchgate.net/publication/321867191_DINAMIKA_KEAMANAN_KAWASAN_ASIA_PASIFIK_DALAM_PERSAINGAN_KEKUATAN_MARITIM_CHINA_DAN_AMERIKA_SERIKAT diakses pada 19 januari 2020
M Najeri Al Syahrin : China versus Amerika Serikat: Interpretasi Rivalitas Keamanan Negara Adidaya Di Kawasan Asia Pasifik 2018, dalam  e-journal.unair.ac.id JGS article download diakses pada 19 januari 2020

Analisis Pembentukan Asean Outlook On Indo-Pasific dalam Menjaga Perdamaian di Wilayah Indo-Pasific
dalam Perpektif Teori Balance of Power
Dian Syahputra
Universitas Potensi Utama
Email : dsyahputra422@gmail.com  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun