Mohon tunggu...
Dian Satriani
Dian Satriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 20107030121

Jadilah Galak Dan Pantang Menyerah, Karena Tidak ada kesuksesan tanpa penderitaan. sesering apapun kamu disakiti dan di kecewakan jadi Orang Baik Adalah Kewajiban. Tetaplah Berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kucing Bisa Menjadi Coping Stres?

16 Mei 2021   10:08 Diperbarui: 16 Mei 2021   10:21 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia tidak pernah luput dari masalah-masalah atau problema yang harus dihadapi dalam menjalani kehidupan sehari-hari baik yang disadari ataupun tidak disadarinya. Problema tersebut biasanya datang dari sesama manusia.

Memahami manusia lain dengan berbagai macam perbedaan sangat sulit untuk dilakukan sehingga terkadang menimbulkan stres. Stres didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut.

Kali ini kita akan membahas bagaimana atau solusi untuk menghadapai stres itu sendiri. Salah satu cara menghadapi stres yaitu dengan strategi coping. Menurut Aldwin dan Revenson, strategi coping merupakan suatu cara atau metode yang dilakukan tiap individu untuk mengatasi dan mengendalikan situasi atau masalah yang dialami dan dipandang sebagai hambatan, tantangan yang bersifat menyakitkan, serta ancaman yang bersifat merugikan.

Menjalani hidup tanpa masalah? Itu adalah hal yang mustahil. Mulai dari lahir hingga nanti menutup usia, manusia akan selalu menghadapi beragam rintangan dan beban hidup, oleh karena itu kita perlu sesuatu untuk melewati dan menyelesaikannya.

Sesuai dengan judul, kita akan mengenal strategi coping dengan menggunakan kucing. Pasti tidak asing lagi dengan hewan lucu ini bukan? Apakah ini bisa menjadi coping stress? Dan mengapa harus kucing? Mari kita bahas.

Data yang ditunjukkan oleh World Society for the Protections an Animal (WSPA) pada tahun 2007 menunjukkan populasi anjing peliharaan di Indonesia mencapai 8 juta ekor dan populasi kucing mencapai 15 juta ekor. Enam tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah kepemilikan kucing sebanyak 66% dan jumlah kepemilikan anjing 22%. Dengan banyaknya peliharaan kucing daripada anjing di Indonesia, saya ingin membahas apakah kucing bisa berperan penting terhadap stres manusia.

Bukti bahwa binatang peliharaan mampu menurunkan stres dijelaskan Allen et al (2001) pada penelitiannya bahwa kehadiran binatang peliharaan memberikan dukungan sosial yang sangat penting untuk menahan respon fisiologis terhadap stres. Efek positif tersebut didapat dari pertemanan dengan binatang-binatang. Seseorang yang menyukai binatang dan hanya memiliki beberapa kontak sosial, dapat menjadikan binatang peliharaan sebagai teman yang mampu meningkatkan kehidupan yang terisolasi dan memberikan manfaat kesehatan (Allen et al., 2001).

Menjadikan kucing sebagai coping stres bermanfaat untuk membantu Anda mengatur perasaan emosional yang muncul akibat situasi penyebab stres tersebut. Contohnya, amarah, rasa sedih, kesepian, rasa cemas, hingga depresi. Saat kita memiliki binatang peliharaan, atau terutama kucing pastinya kita akan banyak melakukan aktivitas bersamanya. Dengan begitu, akan muncul pertemanan antara kita dengan si kucing. Kehadirannya pun mampu menggantikan ketidaktersediaannya seorang atau dapat menjadi teman bagi kita.

Dengan memelihara kucing, banyak sekali manfaat yang kita dapat

1. Kucing membuat suasana hati tetap positif

Seringkali hanya dengan bermain dengan si kucing dan melihat tingkah menggemaskannya membuat diri kita juga lebih bahagia dan dapat menjauhi stres, Jika kamu sedang terpuruk, bermain dengan kucing membuat bahagia, tubuh juga terasa lebih baik dan sehat. Jadi tunggu apa lagi, ajaklah kucing-mu bermain sekarang.

2. Kucing membantu hubungan percintaan

Manfaat memelihara kucing juga baik bagi hubungan percintaan kita lho. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti hewan peliharaan terkemuka Dr June Nicolls menemukan bahwa wanita lebih cenderung tertarik pada pria yang memiliki hewan peliharaan. Hm, menarik.

3. Kucing mengatasi rasa kesepian

Manusia memiliki kebutuhan akan teman bicara atau teman bermain. Kebutuhan itu akan kamu dapat ketika kamu memelihara kucing. Kamu bisa ajak ia berbicara sementara ia akan mendengarkanmu sambil mengibas-ibaskan ekornya, menggemaskan bukan?.

4. Kucing menunjukkan kepribadian seseorang

Kebanyakan pecinta kucing adalah seorang yang lebih tenang dan cenderung introvert. Tetapi dibalik kepribadiannya itu dia adalah orang yang dapat dipercaya. Para pecinta kucing biasanya sangat telaten dalam mengurus majikannya itu, memberi makanan sehat, membersihkan dan merawatnya selalu.

5. Kucing Menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama

Dengan memelihara kucing di rumah akan menumbuhkan kepedulian kamu terhadap sesama. Kamu akan lebih peka terhadap hal-hal sekitar seperti kamu memperhatikan kucingmu.

6. Kucing Meminimalisir Terserang Penyakit Stroke

Seseorang yang mudah mengalami stroke disebabkan karena kehidupannya tidak senang dan memiliki tekanan. Jadi dengan memiliki kucing dirumah, kamu akan belajar sabar dan selalu dalam kondisi mood yang baik.

7. Kucing menurukan resiko penyakit jantung

Kadar kolesterol tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti serangan jantung. Dengan memelihara kucing, kolesterol dalam tubuh yang berisiko pada jantung akan turun. Ini adalah hasil riset dari Journal of Vascular and Interventional Neourology.

8. Kucing sebagai terapi mendengkur

Suara dengkuran kucing menenangkan, juga baik bagi saraf. Dengkuran kucing terjadi dalam rentang frekuensi terapeutik medis - dari 25 hingga 150 Hz. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa sakit, pembengkakan, luka, dan memperbaiki otot serta tendon.

9.  Kucing meningkatkan imun

Ini berlaku terutama pada anak-anak. Keberadaan kucing di sekitar anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health menyebut bahwa anak-anak yang berada pada usia di bawah satu tahun memiliki kemungkinan kecil terpapar alergi karena interaksi dengan terhadap kucing. Kucing dapat meningkatkan kekebalan tubuh engan menjauhkan alergi yang mungkin saja dapat menyerang tubuh.

Nah, itu dia manfaat memelihara kucing, dan ternyata kucing bisa dijadikan coping stres. Jadi jangan ragu lagi untuk memelihara kucing.

Tapi jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah bermain atau kontak langsung dengan kucing. Jaga juga kebersihan kucing dan kandangnya agar kucing tetap sehat dan aman untuk dipelihara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun