Mohon tunggu...
dian saputra
dian saputra Mohon Tunggu... Konsultan - Motivator Indonesia

Lembaga Training SDM dan Bisnis di Indonesia Hotline 081249758328 atau Kunjungi www.dian-saputra.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Motivasi dari Motivator Balikpapan

21 Juli 2021   19:45 Diperbarui: 21 Juli 2021   19:59 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Motivator Balikpapan bersama Kemenkes RI/dokpri

Alasan yang menyebabkan susah menjadi Personal Excellence. 

"Banyak orang ingin mengubah diri menjadi lebih baik, tetapi ia tak kenal terhadap dirinya, Lantas apa yang mau diubah ?" Kata Dian Saputra

Kalimat tersebut sangat tepat menggambarkan manusia pada umumnya. Setiap Malam pergantian tahun  baru selalu dirayakan dengan penuh suka cita. Semua orang di belahan dunia merayakan tepat pada pukul 00.00 waktu setempat dan tak lupa mereka membuat resolusi baru untuk kehidupannya di Tahun baru tersebut. Tiap Tahun budaya membuat resolusi itu selalu dilakukan walaupun hanya bertahan paling lama 7 hari sudah lupa dengan resolusi tersebut. 

Dan uniknya lagi mereka buat lagi di akhir tahun menjelang pergantian tahun tanpa merasa bersalah karena resolusi yang sebelumnya belum tercapai. Banyak orang tidak menyadari bahwa dia masih melakukan resolusi tanpa mendalami resolusi tersebut dengan benar, melainkan hanya sekedar ikut-ikutan budaya saja. Menurut Motivator Balikpapan Hasilnya hanya sekedar dimulut saja atau di tempelan kerta di tembok. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Karena mereka ingin mengubah dirinya menjadi lebih baik tetapi mereka tidak mengenal sesuatu yang ada didalam dirinya. Mereka tidak melihat bahwa dirinya sebenarnya masih punya gejala penyakit gaib yang sudah menjadi kebiasaan dalam dirinya. Penyakit gaib itu yang membuat dirinya tak mampu mencapai resolusi di setiap tahunnya. 

Penyakit gaib itulah yang menyebabkan dia susah menjadi personal excellence di setiap waktu. Apa itu penyakit gaib tersebut. Tak lain dan tak bukan adalah Alasan-alasan pembenaran yang tumbuh subur di dalam dirinya. Alasan ini menjadi penyebab susah nya dia dalam mendesign strategi pencapai terhadap resolusi dirinya. Alasan pembenaran inilah yang membuat dia susah menjadi personal excellence.

"Personal Excellence itu memperbanyak karya, bukan memperbanyak alasan pembenaran pada dirinya" Motivator Balikpapan

Apa saja alasan pembenaran yang sering kali ditemukan pada manusia?. Berikut yang sering saya temukan dikalangan client saya, bahkan diri saya pribadi kala itu.

  • Ngurusin hidup sendiri aja masih susah, ngapain ngurusin hidup orang lain

Di seminar saya untuk kalangan corporate, saya sering bertemu dengan banyak karyawan di perusahaan tersebut. Ketika saya bertanya terkait sebuah target tertentu mereka kebanyakan menjawab "Ngurusin hidup dan kerjaan sendiri aja masih belum selesai mas, ngapain ngurusin yang lainnya". Saya tersenyum medengar jawaban tersebut.

 Jawaban tersebut menjadi alasan pembenaran dari kemalasan dirinya. Hal tersebut justru menjadikan kemalasan semakin kuat didalam dirinya. Karena adanya faktor limiting belief yang mendukungnya. Mereka Egois hanya berfikir tentang dirinya dan mengabaikan factor luar yang mungkin didalamnya terdapat kesuksesan baginya

  • Tidak ada waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun