Mohon tunggu...
Dian Pertiwi Joshua
Dian Pertiwi Joshua Mohon Tunggu... Penulis - Only human

Tukang nulis, senang motret https://www.flickr.com/photos/dianjoshua/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekolah Mendampingi Keluarga, Bukan Mengganti Fungsi

25 Mei 2016   10:35 Diperbarui: 25 Mei 2016   10:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dari : muslim.or.id

Fungsi pengasuhan terhadap anak, sekarang ini telah digantikan oleh sekolah

Contohnya, apabila anak dianggap “nakal” maka keluarga akan “mempesantrenkan” sang anak. Pada intinya, anak akan dimasukkan ke sekolah berlabel agama, karakter, dan lain sebagainya.

Padahal, dengan terlalu mempercayakan sesuatu, sebenarnya manusia akan mendapatkan satu hal paling berharga dalam hidup, pelajaran. Tak jarang ketika anak masuk sekolah ‘spesial’ justru ia semakin berulah. Ada saja tingkahnya yang semakin membuat orang tua kebingungan. Salah pergaulan, ikut tawuran, malas belajar, dan yang terparah tambah jauh dari keluarganya.

Lantas, apa yang sebenarnya diinginkan seorang anak?

Pada dasarnya, anak menginginkan dirinya diakui, dianggap, diperhatikan lebih. Jelas menyekolahkan saja tidak cukup. Meski di sekolah seorang anak akan dididik, tetapi dalam satu kelas yang terdiri dari lebih 20 siswa, seorang guru tentu tak mampu mencurahkan perhatiannya hanya pada seorang anak saja.

Esensi pendidikan yang biasanya nyata terlihat dan masih saja ingin dicapai di sekolah hanya sebatas pada prestasi akademik, tetapi belum fokus pada karakter maupun kecerdasan emosional. Tugas keluargalah yang wajib menjadi guru bagi mata pelajaran perilaku seorang anak.

Dari sini, benang merah baik antara pendidikan dan keluarga sebenarnya saling berkaitan serta berhubungan erat. 

Anak mutlak butuh pendidikan tinggi, tetapi tentunya tanpa kekurangan dukungan maupun perhatian penuh dari keluarganya.

Opini ini merupakan buah pikiran murni dari Dian Pertiwi Joshua, Mahasiswi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang diikutsertakan dalam Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga Tahun 2016 dengan tema, “Penguatan Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak.” Kompetisi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun