Mohon tunggu...
Diannita Harahap
Diannita Harahap Mohon Tunggu... Dosen - Microbiologist

Kepeminatan Biologi. Orang Batak yang lahir di Jayapura Papua dan digariskan takdir mengabdi di Aceh. Selamat datang di blog saya ya.. rumah sederhana, enjoy everyone.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dimensi Bahagiaku

25 Maret 2023   23:31 Diperbarui: 25 Maret 2023   23:46 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi love. Sumber : freepik.com/allachernishova

Sejujurnya penulis baru mendengar tentang indeks kebahagiaan. Topik pilihan ini mengantarkan penulis mencari tahu definisi, dimensi bahkan sub dimensi yang menjadi tolak ukur kebahagian yang dimaksud.

Indeks kebahagiaan sebagai nilai perbandingan variabel pada tahun yang berbeda. Indeks kebahagiaan ada tiga yaitu 1) kepuasan hidup; 2) perasaan dan 3) makna hidup. Dengan masing-masing diturunkan menjadi sub dimensi personal dan sosial.

Penulis mencoba mengikuti rambu-rambu yang ditetapkan pada topik pilihan yaitu bagaimana memaknai bahagia dan bagaimana caranya agar Indonesia makin bahagia serta yang terakhir apakah kebahagiaan Indonesia sebanding dengan upaya yang telah dilakukan pemerintah setempat upayakan.

Sub dimensi personal

Tahun 2021 total sub dimensi personal di Provinsi Aceh 70 %. Adapun variabel yang diukur untuk sub dimensi ini yakni pendidikan, pekerjaan, pendapatan rumah tangga, kesehatan.

Bagaimana memaknai bahagia jika variabelnya pendidikan? Penulis merasa mendapatkan peluang sebebas-bebasnya untuk mengembangkan potensi akademik melalui pendidikan dan pelatihan. Penulis terikat secara administratif dengan salah satu kampus negeri di Provinsi Aceh.

Oleh pihak kampus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk dapat memperoleh pelatihan-pelatihan dasar keilmuan, pelatihan peningkatan kapasitas dosen serta kesempatan pembinaan softskill keagamaan. Sejatinya sebagai manusia penulis bahagia jika mendapatkan kesempatan terus belajar.

Agar Indonesia makin bahagia yang dapat diupayakan menjaga semangat personal sebagai pembelajar mulai dari diri sendiri. Sehingga peserta didik yang menjadi sasaran pengembangan sumber daya manusia mendapatkan role model yang sesuangguhnya.

Variabel selanjutnya yaitu pekerjaan. Pendapat penulis tentang ini, kembali lagi kepada fitrah tugas pokok dan fungsi. Pekerjaan penulis di bidang pendidikan tentunya dapat membagikan apa yang dipahami kemudian bisa melihat mahasiswa bertumbuh dalam keilmuan dengan pemikiran kritisnya sangat membahagiakan. Tanpa sungkan mendatangi saya untuk berdiskusi di luar kelas menyampaikan rancangan dan progres akademik (fungsi dosen wali).

Di samping itu dukungan rekan sejawat sangat perlu, atmosfer dan silaturahmi yang terjaga. Itu membahagiakan. Kepercayaan pimpinan untuk beberapa lini tugas penting seperti perpanjangan tangan pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat setiap semester yang diemban, dimana ada interaksi sosial dengan masyarakat desa itu pun hal yang membahagiakan bagi penulis.

Selanjutnya dari sub dimensi personal, ada variabel pendapatan rumah tangga. Sebagai istri pekerja, saya senang tidak memberatkan partner untuk urusan keuangan tambahan. Saya tidak harus pusing ketika ingin kirim uang lebih kepada orang tua, ada dana penelitian yang harus ditanggulangi terlebih dahulu karena amprahan belum cair dan sebagainya. Beberapa contoh di atas tidak masuk dalam pos pengeluaran wajib maupun dana darurat dalam keluarga. Itu membahagiakan jika saya tidak mengganggu pos lainnya.

Pada variabel kesehatan, bagaimana saya bahagia menjalani pilihan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan dan anjuran demi menjaga kesehatan. Jaminan kesehatan yang diberikan membuat saya ketika sakit tidak merasa was-was masalah pengobatan. Fasilitas olahraga di sekitar tempat tinggal juga sangat mendukung. Lapangan terbuka, ruang terbuka hijau bahkan tempat rekreasi sebagai hiburan tersedia untuk menjaga kesehatan mental.

Bahagia lainnya menyadari bahwa pakai tabir surya di dalam dan di luar ruangan itu penting salah satu bentuk self happiness buat penulis. Jaman sekarang radikal bebas dimana-mana bos. Kesadaran pakai masker dan cuci tangan yang kebawa-bawa sampai sekarang pasca pandemi.

Sub dimensi sosial

Tahun 2021 total sub dimensi sosial di Provinsi Aceh sekitar 81 %. Adapun variabel yang diukur untuk sub dimensi ini yakni hubungan sosial, keadaan lingkungan, kondisi keamanan, keharmonisan keluarga dan ketersediaan waktu luang.

Bahagia penulis pada hubungan sosial bermasyarakat dengan tetangga, mengaplikasikan rukun tetangga dan rukun warga sehingga tidak pernah menimbulkan kekacauan dalam masyarakat kecil sekitar tempat tinggal. Demikian juga dengan lingkaran sosial yang agak jauh, karena kami dirantau orang. Baik dalam kondisi suka dan duka masih dapat berpartisipasi dalam masyarakat.

Berupaya selalu berempati pada isu-isu keadaan lingkungan yang ada di sekitar. Berpartisipasi aktif jika dibutuhkan (ketika diminta tenaga dan pikiran) maupun sukarela menawarkan diri berpatisipasi dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Penulis sangat menjiwai arti kata mengabdi dalam kewajiban tupoksi sampai terbawa-bawa dalam kehidupan lingkungan sosial masyarakat. Terdengar normatif namun itu bahagia yang terjadi selama ini.

Jika berbicara soal kondisi keamanan Alhamdulillah puji syukur kepada Allah selama di Aceh kurang lebih hampir 8 tahun saya merasakan sangat aman. Tidak ada perasaan kecemasan, kekhawatiran terhadap keamanan diri dan keluarga. Penulis merasa aman dalam konteks kriminalitas yang rendah dibandingkan di tempat dahulu penulis berasal. Jika dicoba search di google saya pernah menjadi korban penjambretan, berhasil melawan dan selamat Alhamdulillah. Kejadian itu ketika tinggal di Provinsi seberang. Penulis merasa sangat aman dan nyaman dengan penerapan Syariah Islam di Aceh melalui Qanun (Perda).

Bahagia dalam keharmonisan keluarga, tentunya setiap kita selalu ingin bertumbuh dalam keluarga inti. Partner, saya dan anak-anak. Kebahagian tercipta jika masing-masing saling memahami fitrah peran dalam keluarga. Saling menghormati, selalu sedekah senyum, saling mengingatkan, serta satu dan lainnya harmoni dalam aturan keluarga yang ditetapkan bersama. Mana do dan don't semua saling mengingatkan. Bagi penulis sebagai wanita itu bahagia dalam keluarga.

Variabel bahagia yang terakhir dalam dimensi sosial yaitu ketersediaan waktu luang. Bagi penulis, masing-masing anggota keluarga memahami porsi jam kerja, waktu keluarga, dan waktu untuk diri sendiri merupakan kebahagiaan. Sehingga masih banyak waktu luang penulis untuk grounding ke rumput-rumput dengan balitanya, hampir setiap hari harus mengikuti jadwal jalan-jalan ke taman bersama toddler. Kebetulan keduanya senang alam.

Masih banyak waktu pula untuk mengerjakan hobi. Salah satunya dengan menulis. Penulis selalu berdoa untuk tidak menjadi orang yang terlalu sibuk pada urusan dunia. Secukupnya saja.

Oh ya, di Aceh tidak ada bioskop jadi ya sekedar melipir ke kedai kopi itu sudah bahagia buat kami. Balita dan toddler kemana? Ya ikut haha.. tentunya kami pilih kedai kopi tanpa kepungan asap rokok.

***

Semoga dengan bahagianya semua masyarakat Indonesia sebagai personal dan manusia sosial dapat berkontribusi bagi Indonesia bahagia di masa-masa yang akan datang.

Demikian bahagia penulis, semoga energinya sampai kepada kita semua. Semoga kita semua selalu dalam pengasihanNya. Amin. Terima kasih sudah membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun